Liputan6.com, Jakarta - Segmen multi purpose vehicle (MPV) masih jadi pasar terbesar di Tanah Air. Laris manisnya mobil keluarga, terlebih untuk segmen bawah alias LMPV tidak hanya terjadi untuk penjualan mobil baru, tapi juga di mobil bekas.
Advertisement
Bahkan, untuk penjualan dengan sistem daring seperti di OLX, segmen ini mendominasi dengan total iklan masuk sebesar 45,2 persen. Sedangkan untuk persentase mobil tersebut laku terjual atau tidak, segmen mobil tujuh penumpang ini masih cukup besar, yaitu 45 sampai 50 persen.Namun, ada yang menarik untuk mobil MPV yang paling diburu di laman jual-beli OLX, yaitu Isuzu Panther mampu mengalahkan Toyota Avanza, yang notabennya merupakan LMPV paling laris di Indonesia saat ini."Paling banyak diburu, karena jumlah iklan lebih sedikit dibanding calon pembeli yang berminat. Jadi, jika ada orang mencoba jual Isuzu Panther, kemungkinan terjualnya tinggi, yaitu 78 persen," papar Agung Iskandar, Chief Commercial Officer OLX, di Trattoria, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017).Untuk persentase lengkapnya, setelah Isuzu Pather ada Toyota Corolla dengan 74 persen, Honda Civic 69 persen, Daihatsu Xenia 65 persen, Toyota Kijang 65 persen, Toyota Avanza 61 persen, Honda Jazz 60 persen, dan Daihatsu Ayla 54 persen."Tapi jika berbicara kuantitas atau jumlah, Toyota Avanza tetap paling banyak (tanpa menyebutkan angka), namun karena memang listing juga banyak dan peminat juga banyak persentase terjualnya lebih kecil," tambahnya.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Transaksi Kendaraan Bekas di OLX
Jual-beli mobil bekas di situs daring OLX memang cukup tinggi, yaitu sebesar lebih dari 140 ribu penjual mobil bekas, dan lebih dari 150 ribu penjual motor bekas setiap bulan."Untuk jumlah calon pembeli mobil bekas mencapai 580 ribu setiap bulan, sedangkan calon pembeli motor sekitar 550 ribu setiap bulan," ujar Edward saat berbincang dengan wartawan di Trattoria, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017).Lanjut pria yang akrab disapa Kiki ini, dalam catatan OLX, transaksi untuk kategori mobil bekas bisa mencapai Rp 26 triliun setiap bulan, sedangkan untuk motor bekas bisa mencapai Rp 1,5 triliun.
Advertisement