4 Aset Heboh Milik Bos First Travel

Polisi hingga kini masih terus menyelidiki kemungkinan adanya sejumlah aset lain milik First Travel yang belum terungkap.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Agu 2017, 18:25 WIB
Tersangka kasus penipuan calon jemaah umroh, Andika Surachman diperlihatkan pihak kepolisian saat rilis di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/8). Hingga kini, polisi telah menetapkan tiga tersangka kasus tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya menetapkan Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan sebagai tersangka dugaan penipuan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, polisi juga menyita sejumlah aset perusahaan.

Sejumlah aset seperti mobil mewah, rumah, dan dan barang barang berharga lainnya milik pendiri First Travel telah disita polisi. Bahkan fakta terbaru, Andika Surachman dan istrinya Annisa diketahui mempunyai sebuah restoran mewah di London, Inggris. 

Kepemilikan restoran tersebut dibeli dari hasil uang jemaah umrah. Penelusuran Liputan6.com, restoran itu diduga terletak di Palace Theatre Shaftesbury Ave Soho, London, Inggris, bernama Nusadua. Di depan restoran itu tertulis "Nusadua, part of FT Group".

Polisi hingga kini masih terus menyelidiki kemungkinan adanya sejumlah aset lain milik First Travel yang belum terungkap.

Data dari Crisis Center Posko Pengaduan korban First Travel yang dibentuk Bareskrim Polri, Jumlah aduan warga terus bertambah. Pengadu melapor dengan datang langsung ke Bareskirm Polri dan melalui laporan email.

"Sejauh ini ada 6.198 pengadu yang datang, ini belum termasuk data masuk dari email ya yang jumlahnya pasti lebih banyak lagi," kata Ipda Hardita Tampubolon di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2017).

Berikut 5 aset menghebohkan pemilik First Travel:




Rumah Mewah di Sentul

Rumah pemilik First Travel di Sentul City (foto: dokumentasi polisi)

Rumah bos PT First Travel, Andika Surachman, di kaveling Venesia Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kini telah di garis polisi.

Dari foto didapatkan Liputan6.com dari penyidik Bareskrim Polri, Rabu (23/8/2017), tampak  jejeran perabotan mewah tertata dengan balutan dominan warna emas di sebuah ruangan kerja.  

Melihat kamar utama, tampak ranjang megah dengan hiasan gorden yang disinyalir bernilai Rp 700 juta. Di lingkungan elit dengan taksiran tanah permeter senilai Rp 4 juta ini, juga terdapat kolam renang dengan hiasan dekorasi bunga-bunga bergaya Timur Tengah. 

Menengok sisi ruang kerja, masih menggunakan warna emas sebagai balutan dominan, terpajang lukisan bangunan Taj Mahal di India. 

Andika dan istrinya Annisa diketahui menempati rumah itu sejak tiga tahun silam. Di kalangan warga, dia dikenal sebagai orang yang dermawan dan suka menyumbang masjid.

Tak hanya rumah di Sentul, polisi juga menyita sejumlah bangunan rumah tinggal lainnya. Beberapa di antaranya  rumah tinggal di kompleks Vasa Cluster, Jalan Kebagusan Dalam IV Nomor 5 Kavling D, Pasar Minggu dan rumah kontrakan di Jalan Benda Raya, Gang Bambu Kuning Nomor 15, Cilandak, Jakarta Selatan.


Deretan Mobil Mewah

Warga melintasi mobil milik tersangka kasus penipuan calon jamaah umroh yang disita Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/8). Hingga kini, polisi telah menetapkan tiga tersangka kasus tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dari deretan aset pemilik First Travel, tampak 6 mobil yang turut disita polisi. Mobil-mopbil tersebut diduga dibeli dari uang para jemaah Umrah yang hingga kini sebagian masih belum diberangkatkan.

Mobil yang disita terdiri dari sejumlah mobil mewah yakni Vellfire, PajeroSport  hingga VW Caravella. Mobil milik bos agen umrah First Travel ini sudah berada di halaman kantor Bareskrim di kawasan Gambir, Jakarta Pusat

Selain mobil yang telah disita, polisi mengungkapkan, sebanyak 10 unit mobil lainnya diketahui telah berpindah tangan.  Adapun rincian 10 unit mobil yang telah dijual oleh bos First Travel, antara lain, Hummer, Mercedes Benz, tiga Avanza, dua Daihatsu, dua Luxio, dan Isuzu.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak mengatakan pihaknya masih terus memburu sejumlah aset lain milik bos First Travel.

Bila terbukti, lanjut dia, nantinya bisa dilakukan penyitaan. "Ini yang masih ditelusuri," ucap Herry.


Butik Pakaian di Kemang

Tersangka kasus penipuan calon jemaah umroh, Anniesa Hasibuan mengenakan cadar saat diperlihatkan polisi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/8). Hingga kini, polisi telah menetapkan tiga tersangka kasus tersebut (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tak hanya untuk membeli mobil mewah, rumah dan barang-barang mewah lainnya, pemilik First Travel Andika Surachman dan istrinya Anniesa Hasibuan juga memutar uang hasil bisnis perjalanan umrah itu dengan mendirikan sebuah butik pakaian.

Butik Anniesa, yang dikelola oleh Anniesa Hasibuan itu berlokasi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Sayangnya, pasca-pengungkapan kasus penggelapan uang jemaah umrah terkuak, Butik tersebut telah ditutup.

Butik tersebut diketahui sempat menjadi langganan para artis terkenal, khususnya para artis yang mengenakan busana muslimah. Lewat butik tersebut, sejumlah karya-karya desain pakaian Anniesa ditampilkan di New York Fashion Week.


Restoran di Inggris

Pemilik First Travel Anniesa Hasibuan berfoto di depan Restoran Nusadua di London. (Instagram/Nusadualondon)

Sejumlah dana milik jemaah umrah digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik First Travel. Sebagian dana jemaah diduga digunakan untuk membeli sebuah restoran mewah di London Inggris. 

Penelusuran Liputan6.com, restoran itu diduga terletak di Palace Theatre Shaftesbury Ave Soho, London, Inggris, bernama Nusadua. Di depan restoran itu tertulis "Nusadua, part of FT Group".

Dari akun Instagram @nusadualondon, Anniesa Hasibuan terlihat pernah berfoto di depan restoran ini. Berbaju merah maroon dipadu kerudung putih dan kacamata, Anniesa terlihat menenteng tas mewah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi hingga kini masih mendalami temuan tersebut.

"Dia kan membeli restoran di London dan beli bermacam-macam benda. Kami masih mendalaminya," tutur Setyo ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya