Liputan6.com, Jakarta Hari Kemerdekaan Indonesia memang sudah terlewat satu minggu, namun semangat 45 tentunya masih tetap membara di benak masing-masing masyarakat Indonesia. Ditambah lagi dengan diselenggarakannya SEA Games yang turut menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Masih ingat perayaan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu? Bisa dibilang ini merupakan bentuk rasa syukur kita dan untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Dulu masyarakat Indonesia merayakan kemerdekaan dengan menggelar upacara bendera dan membaca teks proklamasi dengan khidmat.
Selain meneruskan tradisi tersebut, zaman sekarang masyarakat Indonesia menambahkan perayaan hari jadi negeri ini dengan berbagai permainan seru, seperti panjat pinang, lomba menangkap belut, dan lain-lain.
Bicara soal momen bersejarah, ternyata terdapat beberapa momen yang tidak kalah bersejarah dengan masa kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 silam. Hari kemerdekaan Indonesia kemarin dipenuhi dengan momen-momen unik yang membuatnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini kompilasi momen-momen unik di Hari Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia.
Untuk Pertama Kali, Tiga Mantan Presiden Hadir dalam Upacara Kemerdekaan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Istana Merdeka selalu menggelar upacara bendera untuk menyambut hari ulang tahun kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia. Namun ada yang tidak biasa dari perayaan HUT RI tahun ini. Yaitu para mantan presiden yang turut memeriahkan upacara bendera di Istana Merdeka.
Pertama kalinya setelah tiga tahun turun dari kursi jabatan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menghadiri peringatan upacara kemerdekaan Indonesia bersama Ibu Ani Yudhoyono.
Selain SBY, telah hadir juga sejumlah mantan pejabat tinggi Indonesia diantaranya Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Boediono, dan Ibu Sinta Nuriah, istri mendiang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid.
Momen menarik lainnya adalah pak Presiden Jokowi beserta para mantan Presiden mengenakan pakaian adat dari berbagai macam daerah di Indonesia. SBY dan Ibu Ani Yudhoyono terlihat mengenakan pakaian adat Palembang, Megawati Soekarnoputri hadir dengan memakai kebaya Jawa, BJ Habibie hadir dengan mengenakan adat Bugis, sedangkan Jokowi memakai baju adat Kalimantan selatan, Ibu Iriana mengenakan pakaian Minang.
Advertisement
Memecahkan Rekor MURI dengan Jumlah Pengibar Bendera Terbanyak di Indonesia
Di tanggal 17 Agustus, secara serempak masyarakat di seluruh Indonesia menggelar upacara bendera, termasuk di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Namun yang membuat upacara bendera ini sangat spesial adalah karena melibatkan 1478 pasukan pengibar bendera di 79 titik di perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini.
Pulau Sebatik telah mencatat sejarah fenomenal dengan memecahkan rekor MURI, bahkan dunia dengan jumlah pengibar bendera terbanyak. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat perbatasan juga bisa bersatu dengan semangat kemerdekaan untuk mendukung program-program pemerintah yang berkomitmen membangun perdesaan di Indonesia.
Google Doodle Karya Seniman Tanah Air
Seperti yang kita ketahui, mesin pencari raksasa Google kerap menampilkan doodle di laman utama Google.co.id. Biasanya doodle khusus ini dilakukan untuk merayakan hari-hari spesial seperti hari kelahiran tokoh dunia dan hari jadi negara tertentu. Untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Google pun turut menayangkan sebuah doodle khusus di laman utamanya.
Doodle Hari Kemerdekaan Indonesia 2017 ini ternyata dibuat oleh artis lokal bernama Aditya Pratama, seorang illustrator dan desainer asal Bandung, Jawa Barat. Ilustrasi kemerdekaan yang dibuat oleh Aditya berupa sejumlah orang sedang menaiki sebuah perahu dengan latar gunung dan lautan serta mengenakan pakaian adat Indonesia yang berbeda-beda. Doodle tersebut merupakan simbol semboyan nasional Indonesia yang menampilkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang berarti ‘kesatuan dalam keragaman’.
Advertisement
Tidak Bagi-Bagi Kode Promo, Go-Jek Menyumbang 1 Miliar untuk Veteran
Untuk menghormati jasa pahlawan yang sudah mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada 72 tahun yang lalu, Go-Jek memberikan sumbangan bernilai Rp 1 Miliar kepada Korps Veteran Cacat Republik Indonesia.
Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini memilih untuk tidak mengikuti program mainstream seperti bisnis lain yang kerap memberikan kode promo khusus untuk merayakan hari kemerdekaan. Keputusan Go-Jek tersebut menuai pujian yang besar karena perusahaan ini telah mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan.
Pada kesempatan itu, telah hadir dua pejuang veteran yang sudah sangat berjasa kepada Indonesia, yaitu Bapak Soepranoto dan Bapak Ronny M., S.H yang juga menceritakan tentang perjuangan mereka selama membela Indonesia dari jajahan bangsa lain serta nasihat-nasihat bagi generasi penerus bangsa.
Disebutkan bahwa sumbangan ini akan diberikan untuk membantu kebutuhan veteran dalam bentuk sembako, kursi roda, alat pendengaran, serta sumbangan yang digunakan untuk mewujudkan mimpi mereka, seperti untuk biaya renovasi rumah milik veteran yang tidak layak huni.
Transformasi Penampakan E-Commerce Indonesia pada Jaman Kemerdekaan
Masih dari dunia digital, apa jadinya bila e-commerce seperti Lazada, Zalora, dan Bukalapak didirikan pada tahun 1945? Tentu tampilan website dan produk-produk yang dijual akan amat berbeda. Pada momentum hari kemerdekaan ini, iPrice Group sebagai website pembanding harga telah mentransformasikan tampilan laman website beberapa e-commerce Indonesia balik ke jaman kemerdekaan.
Hasilnya adalah tampilan kuno yang unik pada beberapa website Lazada, Zalora, dan Bukalapak. Jika Lazada mulai mengoperasikan bisnis mereka pada pada masa kemerdekaan Indonesia, kemungkinan toko jual-beli online ini akan menghadirkan berbagai macam produk utama seperti bambu runcing, kebaya, mesin ketik, dan bendera. Selain itu ejaan yang digunakan masih memakai ejaan lampau seperti tagline “Kebaja Cantjik Oentoek Wanita Indonesia”.
Berbeda dengan Zalora, metode pembayaran di masa lampau tentu belum memakai kartu kredit atau transfer melalui ATM seperti jaman sekarang. Bisa jadi masyarakat jaman dulu harus datang langsung ke bank dan menyetor uang mereka untuk membeli produk Zalora. Selain itu, kemungkinan masyarakat jaman dulu harus melakukan COD (Cash on Delivery) yang dilakukan dengan bertemu di alun-alun atau balai desa terdekat. Gambar lengkapnya bisa di cek di sini.
Kompilasi momen unik tersebut menyadarkan bahwa kita bisa merayakan semangat juang 45 dengan berbagai cara. Entah itu dalam bentuk upacara bendera, berbagai permainan seru bersama warga RT setempat, hingga bentuk perayaan unik lainnya.
Momen kemerdekaan negara Indonesia tentu seharusnya tidak hanya dirayakan sebagai simbol belaka, tapi juga benar-benar perlu diresapi oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air. Terutama rasa syukur terhadap perjuangan yang dilakukan di masa lampau yang membuat negara kita tetap berdiri hingga kini. Merdeka! Merdeka!
Advertisement