Saran Dokter Saat Orangtua Ragu tentang Imunisasi MR

Jika ragu tentang imunisasi MR tanyakan kepada orang yang berkompeten di bidang ini.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Agu 2017, 07:00 WIB
Jika ragu tentang imunisasi MR tanyakan kepada orang yang berkompeten di bidang ini.

Liputan6.com, Jakarta Kabar miring tentang imunisasi MR (measles dan rubella) membuat segelintir masyarakat ragu. Mulai dari efek samping hingga manfaatnya.

Terkait hal ini Ketua Komite Nasional Pengakajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI), Hindra Irawan Satari, menyarankan kepada orangtua yang ragu untuk mencari informasi langsung pada orang yang berkompeten.

"Tanyakan tentang bahaya, keamanan, reaksi, manfaat imunisasi MR ke orang yang berkompetensi dalam hal itu. Kan yang melakukannya dokter spesialis anak, tanyakan ke dokter spesialis anak. Bukan ke dokter bedah, patologi anatomi, atau dokter spesialis forensik," kata Hindra saat ditemui di kawsasan Jakarta Selatan ditulis Kamis (24/8/2017).

Jika tidak mudah menemui dokter spesialis anak, bisa bertanya ke dokter umum. Sehingga orangtua bisa mendapat penjelasan lengkap dan detil dari sumber yang tepat.

Hindra pun menyarankan orangtua memperhatikan sumber informasi yang didapat. Pastikan mendapat informasi dari laman yang kredibel. "Jangan percaya sumber mailing list, biasanya sudah banyak 'bunga-bunga' di dalamnya," sarannya.


Cek Data

Cek data yang diberikan sehubungan imunisasi MR.

Kemudian, jika kabar yang diterima tersebut mengacu pada data kepustakaan, lihat kembali apakah informasi terbaru atau tidak. Bisa jadi, isu yang dimunculkan adalah hasil penelitian dulu, tentu berbeda dengan yang hasil studi terkini.

"Lalu, tentukan sendiri. Kalau ingin bergabung (anaknya mendapat imunisasi MR) silakan. Kalau masih tidak yakin, siapa yang bisa memaksa," kata Hindra lagi.

Hingga kini, imunisasi MR yang digunakan dalam program nasional masih aman. Kementerian Kesehatan telah menjamin vaksin MR untuk pencegahan penyakit campak dan rubella yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya