Biodiesel RI Dituduh Dapat Subsidi, Mendag Bakal Protes ke AS

Tudingan ini menyusul petisi anti subsidi dari National Biodesel AS dan 15 produsen biodiesel AS.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Agu 2017, 08:15 WIB
Ilustrasi Biodiesel

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita segera melayangkan protes kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait tuduhan subsidi untuk produk biodiesel Indonesia. Tudingan ini menyusul petisi anti subsidi dari National Biodesel AS dan 15 produsen biodiesel AS.

"Saya baru dapatkan datanya. Kami akan segera membahas lebih jauh, dan segera menyampaikan keberatan," kata Enggartiasto saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti dikutip Kamis (24/8/2017).

Enggartiasto menegaskan, produk biodiesel Indonesia yang diekspor ke AS tidak mendapatkan subsidi seperti yang dituduhkan Dewan Biodiesel AS dan para produsen di AS.

"Kita sudah pernah dilakukan uji, tuduhan sudah pernah terjadi dan bisa dibuktikan tidak ada unsur subsidi (biodiesel)," ujarnya.

Atas tuduhan tersebut, Enggartiasto belum berencana menggugat AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). "WTO, nanti kita pelajari. Kita lakukan langkah-langkah keberatan dulu," katanya.


Biodiesel RI Kena Bea Masuk Impor

Amerika Serikat mengumumkan bea masuk baru untuk impor biodiesel dari Argentina dan Indonesia. Hal itu lantaran biodiesel itu menerima subsidi yang tak semestinya.

Aksi itu didorong keluhan dari koalisi produsen Amerika Serikat yang menyatakan, kalau impor itu menimbulkan persaingan tidak sehat.

"AS menghargai hubungannya dengan Argentina dan Indonesia tapi bahkan negara-negara sahabat harus bermain sesuai aturan," ujar Menteri Perdagangan Wilbur Ross, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Channel News Asia.

Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump secara agresif mengutamakan hubungan perdagangan yang menghilangkan ketidakseimbangan perdagangan bilateral.

Pada 2016, impor biodiesel dari Argentina dan Indonesia masing-masing senilai US$ 1,2 miliar dan US$ 268 juta. Hal itu berdasarkan data Departemen Perdagangan AS. Departemen Perdagangan AS menyatakan, kalau impor biodiesel dari Argentina disubsidi 50,3 persen menjadi 64,2 persen.

Sementara biodiesel impor dari Indonesia mendapat subsidi 41 persen-68,3 persen. Pihak bea cukai Amerika Serika bersiap untuk mengumpulkan tarif berdasarkan tingkat subsidi.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya