Liputan6.com, Jakarta Umur yang sudah lanjut terbukti tidak selalu menghalangi karier seorang pesepakbola. Bahkan, banyak pemain yang tetap bersinar meski usianya sudah mendekati kepala empat dan uban rambutnya sudah mulai banyak.
Di Italia, hal itu sekali lagi dibuktikan oleh striker Sampdoria, Fabio Quagliarella, Minggu (20/8/2017) kemarin. Di laga pembuka Serie A musim 2017/2018, penyerang 34 tahun itu bahkan mencetak dua gol saat bertanding melawan klub promosi Benevento. Dua gol itu menjadi penentu kemenangan Sampdoria, dengan skor 2-1.
Baca Juga
Advertisement
Quagliarella tentu sudah tak asing bagi pecinta sepakbola Italia. Pengalamannya juga tidak perlu diragukan lagi. Dibesarkan di akademi Torino, mantan penyerang Timnas Italia itu sudah membela tujuh klub yang berbeda. Antara lain Torino, Fiorentina, Chieti, Udinese, Napoli, Juventus, dan Sampdoria.
Tak ayal, Blucheciati--julukan Sampdoria--beruntung memilikinya. Di saat mereka telah kehilangan Luis Muriel yang hengkang ke Sevilla, serta Patrik Schick yang tengah berada bermasalah dengan jantungnya, masih ada Quagliarella yang hadir sebagai solusi.
Selain Quagliarella, ada sejumlah penyerang lainnya di Serie A yang juga sudah lanjut usia, namun tetap akan menjadi andalan timnya musim ini. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
Marco Boriello
Striker gaek Italia, Marco Boriello baru saja merampungkan kepindahannya dari Cagliari ke klub promosi SPAL2013 pada 19 Agustus kemarin. Sejauh ini, belum diketahui berapa nilai transfer yang harus dibayar SPAL kepada Cagliari. Namun menurut rumor yang berkembang, ia pindah dengan status bebas transfer alias gratis.
Hampir dipastikan, SPAL akan mengandalkan Boriello di lini depan mereka. Apalagi, ketajaman penyerang berusia 35 tahun itu hingga kini masih belum habis. Musim lalu, saat masih membela Cagliari, ia mencetak 16 gol di Serie A dan 4 gol di ajang Coppa Italia.
SPAL pun langsung menjajal ketajaman Boriello saat bertandang ke markas Lazio pada pertandingan perdana Serie A hari Minggu lalu. Ia masuk pada menit 62, menggantikan Alberto Paloschi. Namun sayang, Boriello belum berhasil mencetak gol.
Sama seperti Quagliarela, Boriello juga sudah mengenyam banyak pengalaman bersama klub yang berbeda-beda. Striker jebolan akademi sepakbola Milan itu antara lain pernah bermain untuk AS Roma, Juventus, AC Milan, Sampdoria, West Ham, Empoli, Genoa, dan Cagliari.
Advertisement
Rodrigo Palacio
Setelah nasibnya tak jelas dan kontraknya habis bersama Inter Milan, Rodrigo Palacio akhirnya memutuskan bergabung dengan klub semenjana, Bologna, dengan status bebas transfer, pada 17 Agustus lalu. Alasannya jelas, ketimbang bergabung dengan klub besar tetapi jadi cadangan, lebih baik dengan klub kecil tapi menjadi andalan. Alasan lain adalah usia yang tak lagi muda, di mana klub besar biasanya tak lagi tertarik.
Dua hari pascaperekrutannya, Palacio langsung diturunkan pada laga melawan Torino hari Minggu (20/8/2017), meski bukan sebagai starter. Ia masuk di menit 82, menggantikan Simone Verdi.
Di Bologna, Palacio diproyeksikan akan diduetkan dengan Mattia Destro di lini depan. Dengan demikian, pelatih Bologna Roberto Donadoni harus mengubah formasinya, dari satu penyerang, menjadi dua.
Cyril Thereau
Bukan hanya musim ini, Cyril Thereau sudah menjadi andalan Udinese sejak musim 2014/2015. Penyerang berdarah Prancis itu direkrut dari Chievo Verona dengan banderol 2 juta euro. Ia biasanya diturunkan sekaligus bersama Rodrigo De Paul dan Kevin Lasagna.
Pada laga perdana Serie A melawan bekas klubnya itu, Thereau mencetak satu gol. Namun ia gagal menghindari timnya dari kekalahan di kandang. Chievo menang 1-2 lewat gol Roberto Inglese dan Valter Birsa.
Musim ini adalah tahun ketujuh baginya merumput di Serie A. Sebelum bergabung dengan Udinese, ia membela Chievo selama empat tahun (2010-2014). Total, Thereau sudah mencetak 39 gol dalam 112 penampilan bagi Udinese sejauh ini. Sedangkan bagi Chievo, ia menyumbang 30 gol dalam 128 pertandingan.
Advertisement
Goran Pandev
Striker asal Makedonia, Goran Pandev diperkirakan bakal menjadi tumpuan Genoa di lini depan musim ini. Apalagi setelah klub menjual Giovanni Simeone ke Fiorentina, beberapa hari lalu. Kini, Genoa hanya tinggal punya dia dan Gianluca Lapadula.
Pengalaman dan kematangan yang dimiliki Pandev diyakini akan dimanfaatkan secara maksimal oleh Genoa. Striker 34 tahun itu juga bisa diandalkan untuk menyuplai assist dan mengeksekusi bola-bola mati.
Pandev sendiri sudah cukup sering bermain di Liga Italia. Sebelum bergabung dengan Genoa di tahun 2015, setelah direkrut dari Galatasaray, ia pernah membela Inter Milan, Spezia, Ancona, Lazio, dan Napoli. Di antara semuanya, Lazio merupakan klub terlama yang dibela Pandev (2004-2010). Total, ia mencetak 64 gol dan 17 assist bagi I Biancoceleste. Sementara secara keseluruhan di Serie A, ia sudah mencetak 76 gol dan 47 assist. (Abul Muamar)