Liputan6.com, Zhuhai - Topan Hato yang menerjang China bagian selatan menyebabkan 12 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Delapan di antara korban itu berada di Makau, sementara empat lainnya berasal dari China Daratan.
Berdasarkan laporan Xinhua, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan adanya tanah longsor, banjir, dan sejumlah bencana lain.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pihak berwenang Hong Kong, Topan Hato yang berarti "burung merpati" dalam bahasa Jepang, masih terus bergerak ke arah barat.
Topan itu pertama kali tiba di daratan selatan China pada 23 Agustus 2017 di Zhuhai, Provinsi Guangdong. Media pemerintah Tiongkok mengatakan, sekitar 27 ribu warga telah dievakuasi.
Hong Kong menaikkan tingkat ancaman badai ke level 10, tingkat tertinggi untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Seluruh tempat bisnis, sekolah, stasiun kereta, dan bandara terpaksa ditutup atas peristiwa itu. Dikutip dari BBC, Kamis (24/8/2017), kerugian finansial yang ditimbulkan dari Topan Hato diperkirakan mencapai US$ 1 miliar.
Topan Hato telah menyebabkan banjir parah, listrik padam, dan sejumlah kerusakan bangunan.
Inner Harbour Semenanjung Makau menjadi salah satu daerah yang paling terkena dampak banjir. Seorang penduduk Makau mengatakan, ketinggian air di daerah tersebut telah meningkat lebih dari 1 meter.
Lumpuhkan Aktivitas
Kepada South China Morning Post, Perwakilan beberapa hotel mewah di Kota Makau mengatakan, pihaknya berhenti menerima tamu. Mereka juga tak akan melakukan reservasi sampai mendapat pemberitahuan lebih lanjut karena telah kehabisan daya cadangan.
Seorang staf Wynn Hotel Makau menjelaskan, dia tak tahu kapan pasokan listrik akan pulih. Sementara itu, seorang karyawan Galaxy Hotel mengatakan masih memiliki cadangan listrik air dan listrik, yang hanya bisa digunakan untuk penerangan seperti di pintu darurat.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, berbagai departemen tengah berkoordinasi dan meminta masyarakat untuk tinggal di daerah yang terlindung.
Peringatan bahaya badai itu membuat kegiatan bisnis, kantor pemerintah, sekolah, dan pengadilan di Hong Kong ditutup untuk sementara waktu. Selain itu, pasar saham yang menunda aktivitas perdagangannya, membuat jalan-jalan di pusat keuangan Asia yang biasanya ramai jadi sepi.
Sejauh ini, 420 penerbangan dibatalkan, operator kapal feri juga menghentikan layanan ke pusat perjudian China terdekat di Makau dan kota-kota di China Daratan.
Simak video berikut ini:
Advertisement