Liputan6.com, Yogyakarta - Upaya pemerintah menyejahterakan dan memperhatikan nasib rakyat terus dilakukan. Di antaranya melalui Program Keluarga Harapan (PKH), yang merupakan bagian dari program Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah KPM PKH 2018 ditargetkan mencapai 10 juta. Penambahan ini juga akan dibarengi penambahan pendamping baru program KPM PKH.
Advertisement
Khofifah mengatakan, jumlah pendamping sesuai banyakanya masyarakat yang akan menerima manfaat di masing-masing kabupaten dan kota.
"Jadi bukan karena kemiskinannya bertambah, tapi karena secara nasional memang ada tambahan jumlahnya empat juta KPM baru di 2018," kata Mensos usai Penyuluhan Bantuan Sosial Nontunai PKH, di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional III Yogyakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.
Khofifah menjelaskan, penambahan jumlah penerima program KPM PKH merupakan bagian komitmen pemerintah menyejahterakan dan memperhatikan nasib rakyat.
Khofifah berharap, dengan adanya program KPM PKH, setiap warga negara mendapatkan perlindungan sosial yang layak sesuai amanat UUD 1945.
"Di Kementrian Sosial itu kan (awalnya) penerima PKH baru 2,7 juta. Kemudian bertambah menjadi 3,5 juta, bertambah lagi menjadi enam juta di tahun ini. Tahun depan bertambah lagi menjadi 10 juta," beber dia.
Bantul Terbanyak Penerima PKH
Khofifah menjelaskan berdasarkan data yang dimiliki kementeriannya, terdapat 40 persen dari total warga berhak menerima PKH. Sementara, hingga kini penerima program ini baru mencapai 11 persen.
"Tahun depan dinaikkan sampai menjadi 15,6 persen, itu setara dengan 10 juta keluarga," ujar dia.
Kondisi di DIY pada 2018, kata Khofifah, akan ada 29.000 KPM PKH baru. Jumlah penerima program ini paling banyak di Kabupaten Bantul. Setidaknya ada 10.600 peserta baru penerima KPM PKH ini.
"Di Bantul ini kira-kira akan bertambah 76 pendamping baru, untuk meng-cover 10.600-an penerima baru di 2018," Khofifah menandaskan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement