Cek Harga Hewan Kurban di Jakarta

Harga sapi dengan berat kurang lebih 300 kilogram paling mahal dijual sekitar Rp 18 juta hingga Rp 19 juta.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 24 Agu 2017, 13:42 WIB
Jalan Rawa Simprug Jakarta Selatan kembali diramaikan oleh lapak-lapak penjual hewan kurban. (Achmad/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan Rawa Simprug, Jakarta Selatan, kembali diramaikan oleh lapak-lapak penjual hewan kurban. Para pedagang biasa menggelar dagangan di wilayah tersebut jelang Hari Raya Idul Adha.

Fahmi, salah satu pedagang hewan kurban, mengaku telah menjual hewan kurban selama 20 tahun. Fahmi sendiri menjual hewan kurban khusus sapi. Harga sapi yang dijual pun variatif.

Fahmi mengatakan, harga sapi yang paling kecil sekitar Rp 17 juta. Adapun sapi tersebut memiliki bobot sekitar 250 kg. "Yang paling murah Rp 17 juta sekitar 250 kg," kata dia kepada Liputan6.com di Rawa Simprug, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2017).

Sementara, harga sapi paling mahal yang dia jual sekitar Rp 18 juta hingga Rp 19 juta. Berat sapi itu sekitar 300 kg.

Fahmi menerangkan, sapi yang dia jual terdiri dari dua jenis. Jenis pertama, yakni sapi Bali dengan penampilan fisik warna cokelat polos dan postur badan relatif lebih kecil. Jenis kedua, dia biasa menyebut sapi Jawa dengan tampilan putih dan bentuknya lebih besar dari sapi Bali.

Tak jauh dari lokasi Fahmi, ada Omsani yang berjualan hewan kurban kambing. Omsani menjual kambing dengan harga kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.

Kambing kurban paling murah atau sekitar Rp 2,5 juta, kata Omsani, memiliki berat hidup sekitar 25-27 kg atau sekitar 12-13 kg saat dipotong. Sementara, kambing yang paling mahal sekitar Rp 5 juta dengan berat hidup 60 kg atau setara 25 kg berat saat dipotong.

"Yang paling besar biasanya kambing Garut," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Idul Adha

Kementerian Agama memastikan awal bulan Zulhijah 1438 Hijriah jatuh pada Sabtu, 23 Agustus 2017. Kepastian tersebut diperoleh setelah dilakukan sidang isbat yang melibatkan sejumlah kalangan dari ormas Islam, akademisi, dan perwakilan Kementerian Agama.

"Hilal sudah dapat dipastikan ada. Berdasarkan dua pandangan yang menjadi tradisi Indonesia. Kita tetapkan 1 Zulhijah jatuh pada hari Rabu kliwon tanggal 23 Agustus 2017," ujar Sekjen Kemenag Nur Syam di Jakarta, Kamis lalu.

Dengan diputuskannya awal bulan Zulhijah, Nur memastikan Hari Raya Idul Adha 2017 atau 10 Zulhijah jatuh pada Jumat, 1 September 2017. "Oleh karena itu, kapan itu Idul Adha? 10 hari dari besok," kata dia.

Nur Syam berharap, Hari Raya Idu Adha dapat makin mengeratkan kebersamaan dan kerukunan antarumat.

"Mudah-mudahan dengan semangat kebersamaan dan harmoni, kerukunan, kita sangat berbahagia dan bersyukur pada Allah bisa rayakan Hari Raya Haji secara bersamaan," pungkas Nur Syam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya