Liputan6.com, Mont Blanc - Jasad tiga orang pendaki yang diyakini tewas lebih dari dua puluh tahun lalu, telah ditemukan di salah satu gugusan Pegunungan Alpen, Gunung Mont Blanc.
"Gletser terus bergerak dan kita dapat menyebut bahwa kematian mereka terjadi pada 1995," ujar seorang juru bicara polisi penyelamat di Pegunungan Alpen bagian Val d'Aoste, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (24/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut media Italia, jasad tersebut ditemukan oleh seorang pendaki Prancis. Ia kemudian memotret keberadaan jasad dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Operasi untuk mengangkat jasad sedang dilakukan. Evakuasi di medan yang terbilang tak mudah itu pun dilakukan dengan menggunakan sejumlah tali.
Gunung yang masuk ke dalam Pegunungan Alpen itu, berada di perbatasan Italia dengan Prancis. Gunung dengan tinggi 4.808 tersebut merupakan yang tertinggi di Eropa.
Di balik keindahannya, kawasan itu terus memakan korban.
Terdapat serangkaian kecelakaan fatal di gunung tersebut pada Juli 2017. Saat itu pendaki asal Prancis, Republik Ceko, Korea Selatan, dan Ukraina tewas saat berusaha mencapai puncaknya.
Sementara itu pada pekan lalu pencarian pendaki Jepang dibatalkan.
Jasad Ditemukan Setelah 75 Tahun Terkubur Salju
Ditemukannya jasad pendaki yang puluhan tahun hilang bukan kali ini saja terjadi. Pada pertengahan Juli 2017, kepolisian Kanton Valais menemukan jasad sepasang suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen 75 tahun lalu.
Marcelin dan Francine Dumoulin hilang pada 15 Agustus 1942, setelah berpamitan untuk memerah sapi-sapi mereka di sebuah padang rumput yang letaknya di atas Desa Chandolin di Kanton Valais, Swiss.
Kepolisian Kanton Valais mengatakan, dua jasad yang membawa surat-surat identitas telah ditemukan pekan lalu oleh seorang pekerja di gletser Tsanfleuron. Jasad itu ditemukan tak jauh dari lokasi lift ski yang ada di atas resor Les Diablerets.
"Mereka terawetkan dengan baik oleh lapisan gletser. Barang-barang bawaan mereka juga relatif utuh," ujar Bernhard Tschannen, direktur Glacier 3000 -- perusahaan yang mengoperasikan kereta gantung dan lift ski
Kabar penemuan jasad tersebut disambut gembira putri bungsu korban, Marceline Udry-Dumoulin.
"Kami mengabdikan seluruh hidup untuk mencari mereka, tanpa berhenti. Kami selalu berharap bisa menggelar pemakaman yang sepantasnya bagi ayah dan ibu kami," kata perempuan 75 tahun itu kepada harian Lausanne, Le Matin.
"Setelah penantian panjang selama 75 tahun, kabar tersebut memberikan rasa lega yang mendalam bagi saya."
Saksikan video berikut ini:
Advertisement