Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, sebagian besar orang mungkin mengetahui bahwa Bill Gates merupakan orang paling kaya di dunia. Pria pemilik perusahaan komputer Microsoft itu memiliki total harta senilai US$ 89,8 miliar.
Namun, siapa sangka, ternyata pernah ada manusia yang kekayaannya jauh melampaui si jenius di bidang teknologi informasi itu (IT). Hanya saja, mereka yang lebih kaya dari Bill Gates merupakan manusia yang hidup di masa lampau, seperti para kaisar atau raja di raja.
Memang masuk akal, mengingat, kepala monarki kala itu kerap menguasai wilayah kekuasaan yang luas tak kepalang tanggung beserta sumber daya alam yang melimpah. Ada yang menguasai seluruh daratan Eropa, Asia, bahkan beberapa di antaranya sempat menaklukkan sepertiga luas dunia.
Baca Juga
Advertisement
Namun, untuk mengetahui siapa manusia terkaya sepanjang sejarah adalah sebuah hal yang sulit untuk dilakukan. Pada beberapa kasus, ada sejumlah orang yang jumlah kekayaannya sulit untuk diketahui, mengingat harta mereka mungkin tertimbun debu sejarah atau hilang ditelan zaman.
Selain itu, sulitnya menaksir kekayaan mereka turut dipengaruhi oleh perbedaan kurs, inflasi, dan deflasi mata uang yang berubah-ubah sepanjang zaman. Sehingga, menentukan kekayaan mereka hanya dapat ditentukan dengan perhitungan kasarnya saja.
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran sejumlah catatan riwayat, kini telah berhasil diketahui sejumlah individu yang hartanya 'tak akan habis hingga tujuh keturunan'.
Berikut, 10 manusia terkaya sepanjang sejarah dunia yang memiliki harta melebihi Bill Gates, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Toptenz.net, Kamis (24/8/2017).
10. Cornelius Vanderbilt - US$ 185 miliar
Lahir di Staten Island, Amerika Serikat pada Mei 1794, Cornelius Vanderbilt keluar dari institusi pendidikan sejak usia 11 tahun untuk membantu perekonomian keluarga. Saat masih anak-anak, Vanderbilt bekerja bersama ayahnya, menjadi petani hingga pelaut.
Menginjak usia 16 tahun, Vanderbilt muda meminjam secuil uang orang tuanya untuk membeli dua buah kapal dan memulai bisnis transportasi penyeberangan di Sungai Hudson, New York.
Pada 1812, armada kapal Vanderbilt telah bertambah. Kapal-kapal tersebut juga digunakan pada Perang 1812, untuk mengangkut logisitik bagi tentara pemerintah di garis depan pertempuran.
Pasca-perang armada kapal tersebut dijual oleh Vanderbilt. Dan keuntungan hasil bisnis transportasi penyeberangan dan penjualan kapal ia simpan.
Kemudian, beberapa waktu setelahnya, keuntungan yang telah diperoleh Vanderbilt digunakan untuk membuka bisnis kapal uap dan membeli rel kereta api. Tak dinyana, kedua bisnis itu membuat Vanderbilt menjadi salah satu konglomerat ternama di AS pada masanya.
Diperkirakan, kekayaan pria itu mencapai US$ 185 miliar.
Advertisement
9. Henry Ford - US$ 200 miliar
Henry Ford lahir di Michigan pada Juli 1863, dari seorang keluarga pemilik peternakan. Berasal dari keluarga yang berkecukupan, Ford menamatkan pendidikannya di usia 16 tahun dan kemudian bekerja sebagai teknisi untuk jawatan kereta api, pabrik, dan peternakan.
Beberapa tahun berikutnya, ia bekerja di Edison Illuminating Company. Dan dalam waktu dua tahun ia telah menjabat sebagai kepala teknisi.
Pada 1896, Ford menciptakan sebuah moda transportasi cikal-bakal mobil moderen, yakni Quadricycle. Kala itu, mesin inovasi Ford digunakan sebagai kereta penarik barak yang dapat beroperasi tanpa ditarik oleh kuda.
Pada 1899, ia menciptakan Henry Ford Detroit Automobile Company, cikal bakal perusahaan manufaktur mobil Ford moderen.
Kemudian, pada 1903, Ford Detroit Automobile Company bertransformasi menjadi Ford Motor Company, dan menciptakan Model A. Pada 1908, Model T diciptakan.
Proses produksi Model T menjadi cetak biru bagi manufaktur mobil moderen pada masa kini. Dan, berdasarkan perhitungan, Henry Ford berhasil menuai kekayaan senilai US$ 200 miliar.
8. William the Conqueror - US$ 229 miliar
William telah berstatus sebagai Raja Normandia pada 1035 saat masih berusia 8 tahun. Pada 1064, ia telah sukses menguasai wilayah Brittany dan Maine.
Pada 1066, ketika Raja Edward dari Inggris tewas, William yang termasuk sebagai pewaris takhta berpotensi menjadi penerus Edward. Namun, dalam wasiat terakhirnya, Edward justru mewariskan takhta kepada Harold Godwin, adik iparnya.
Kesal akan hal itu, William memutuskan untuk merontokkan jabatan Godwin. Maka dimulailah invasi Normandia terhadap Inggris pada 1066.
Invasi itu menuai kesuksesan dan William berhasil merebut takhta Raja Inggris dari Harold Godwin. Menurut riwayat, William sang Penakluk --julukan yang dituai atas keberhasilannya menundukkan Inggris-- memiliki kekayaan senilai US$ 229 miliar.
Advertisement
7. Osman Ali Khan - US$ 230 miliar
Osmar Ali Khan merupakan pemimpin (Nizam) Hyderabad di Asia Selatan pada 1911 - 1948. Pada akhir masa jabatannya, wilayah kekuasaanya dianeksasi oleh India.
Namun, selama berkuasa, Ali Khan merupakan pemimpin yang memiliki kekayaan yang cukup mumpuni, karena wilayah kekuasaannya meliputi sejumlah tambang berlian. Dan selama Abad ke-18, Hyderabad merupakan satu-satunya wilayah pemasok berlian untuk dunia.
Ia menjadi Man on Cover (pria sampul) majalah Time edisi 1937. Majalah itu kemudian mengklaim ALi Khan sebagai manusia terkaya di seluruh dunia. Media itu juga menaksir kekayaan sang Nizam mencapai US$ 230 miliar.
6. Nikolai Alexandrovich Romanov - US$ 300 miliar
Lahir pada 1868 di Pushkin, Rusia, Nikolai Alexandrovich Romanov menjadi Kaisar Nicholas II pada 1894. Semasa menjadi Tsar, pemerintahan Nicholas II kerap diselimuti oleh sejumlah peristiwa berdarah, mulai dari peristiwa Bloody Sunday 1905 hingga Perang Dunia I.
Selama Perang Dunia I, Rusia mengalami inflasi dan kelangkaan bahan makanan. Dan sang Tsar dilengserkan dari kekuasaannya pada Maret 1917 dan dijadikan sebagai tahanan rumah.
HIngga pada 16 - 17 Juli 1918, sang Tsar dibunuh oleh kaum Bolsheviks yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Menurut catatan sejarah, kekayaan sang Tsar ditaksir mencapai US$ 300 miliar.
Advertisement
5. John D. Rockefeller Sr - US$ 371 miliar
John lahir ada 1839. Sebagai bagian dari keluarga Rockefeller yang hartawan, pada usia 24 tahun, John telah menginvestasikan sebagian kekayaannya pada sektor petroleum. Ia kemudian mendirikan Standard Oil pada 1880.
Standard Oil menjadi salah satu perusahaan pengelola migas terbesar di dunia. Pada puncak kejayaannya, perusahaan itu menguasai 90 persen pasokan migas di seluruh AS.
The New York Times melaporkan bahwa John D memiliki kekayaan senilai US$ 1,5 miliar berdasarkan kurs 1918. Dan, jika disesuaikan dengan kurs masa kini, kekayaan itu setara dengan US$ 32 miliar.
Meski begitu, aset John sebagai bagian dari keluarga Rockefeller kala itu mencapai sekitar 2% dari total PDB AS, atau sekitar US$ 371 miliar jika disesuaikan dengan kurs masa kini.
4. Andrew Carnegie - US$ 389 miliar
Andrew Carnegie lahir pada 1835 di Skotlandia. Semasa kecil, ia bersama keluarga berimigrasi ke AS dan tinggal di Pittsburgh, Pennsylvania.
Berasal dari keluarga miskin, Carnegie bekerja keras membanting tulang hingga pada 1892 berhasil mendirikan pabrik baja bernama Carnegie Steel. Perusahaan itu menjadi salah satu pemanufaktur baja terbesar di AS.
Pada 1901, Carnegie menjual perusahaan yang didirikannya ke bankir JP Morgan seharga US$ 480 juta. Kala itu, harga Carnegie Steel setara dengan 2,1 persen total PDB AS.
Jika disesuaikan dengan kurs masa kini, hasil kekayaan Carnegie dari penjualan perusahaan tersebut berkisar US$ 210 miliar. Ditambah dengan jumlah fulus pribadi, total kekayaan Carnegie mencapai US$ 389 miliar.
Advertisement
3. Jakob Fugger - US$ 400 miliar
Lahir di Augsburg, Jerman, pada Maret 1459, keluarga Jakob Fugger menjalankan bisnis tekstil yang sukses. Saat dewasa, Fugger mengolah kekayaan keluarga dengan membuka usaha simpan-pinjam kepada pejabat Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Spanyol.
Karena dekat dengan sejumlah keluarga kerajaan, Fugger diberi kesempatan untuk menandatangi kontrak pertambangan logam yang menguntungkan.
Kedekatan dengan keluarga monarki juga membuat pria kelahiran Augsburg itu mampu menyingkirkan saingan bisnisnya.
Pada puncak kejayaannya, Fuger dan perusahaan yang dikelolanya menjadi entitas monopolistik dan berperan sebagai pemasok tunggal logam dunia pada saat itu.
Kekayaan Fugger mencapai 2 persen dari total PDB bangsa Eropa kala itu, atau setara dengan US$ 400 miliar sesuai kurs masa kini.
2. Musa Keita - US$ 428 miliar
Musa Keita adalah Mansa (Sultan) dari Mali, Afrika dari tahun 1312-1337. Kala itu, kerajaannya diketahui sebagai salah satu penghasil emas terbesar di dunia.
Rudolph Ware, seorang profesor sejarah University of Michigan, mengatakan bahwa, "Ada foto dia memegang tongkat emas di atas takhta emas yang memegang secangkir emas dengan mahkota emas di kepalanya. Bayangkan emas sebanyak yang Anda pikir bisa dimiliki manusia dan berjumlah berganda."
Bahkan, muncul kisah yang menyebut bahwa aktivitas belanja Keita di suatu wilayah kerajaan asing mampu menyebabkan inflasi mata uang secara mendadak. Diperkirakan, total kekayaan Musa Keita mencapai US$ 426 miliar.
Advertisement
1. Augustus Caesar - US$ 4,75 triliun
Augustus merupakan cicit-kemenakan dan anak adopsi Julius Caesar, Pemimpin Romawi. Saat Julius dibunuh pada 43 SM, Augustus yang bernama asli Gaius Octavius diangkat menjadi pewaris takhta.
Saat berkuasa, Augustus berhasil mengalahkan Kekaisaran Roma Bizantium dan Mesir. Dua wilayah itu, bersama dengan Romawi di Eropa, dicatut oleh Augustus menjadi sebuah Kekaisaran Romawi.
Wilayah kekuasaannya mencaplok seluruh daratan Eropa Barat, Mesir, dan Mediterania. Tak lupa, seluruh sumber daya alam dan kekayaan kebudayaan wilayah itu turut menjadi milik Augustus.
Pada puncak kejayaannya, kekayaan Augustus mencapai US$ 4,75 triliun, menjadikannya manusia paling kaya yang pernah hidup di Bumi.
Simak pula video berikut ini