Wanita Hindu Nepal menari di kuil Pashupatinath selama festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Festival ini ditujukan untuk wanita Hindu Nepal yang selama perayaan wajib berpuasa dan berdoa untuk kebahagiaan sang suami. (Niranjan Shrestha/AP)
Sejumlah polwan Nepal turut menyalakan dupa di memasuki kuil Pashupatinath saat festival Teej di Kathmandu, Kamis (24/8). Dalam perayaan selama tiga hari itu, para perempuan menggelar berbagai macam pesta ritual sambil berpuasa. (Niranjan Shrestha/AP)
Sejumlah wanita Hindu Nepal menari saat festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Teej diadakan pada hari ketiga Bhadra Shukla Pakshya dalam kalender Nepal sama dengan akhir Agustus atau awal September pada kalender kabisat. (Niranjan Shrestha/AP)
Kumpulan wanita Hindu Nepal berbaris memasuki kuil Pashupatinath untuk melakukan sembahyang saat festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Festival Teej didedikasikan untuk Dewi Parwati sebagai pasangan Dewa Siwa. (Niranjan Shrestha/AP)
Wanita Hindu Nepal kompak saat menari dalam festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Selama festival, para wanita berkumpul untuk berdoa, menari, serta merias diri dengan pakaian dan aksesoris serba warna merah. (Niranjan Shrestha/AP)
Para wanita Nepal berdoa saat festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Warna merah dalam festival ini diambil dari makna kata ‘Teej’ yang berarti serangga merah kecil yang keluar dari tanah saat musim hujan. (Niranjan Shrestha/AP)
Dua wanita Hindu Nepal melihat ponsel setelah berswafoto di kuil Pashupatinath saat festival Teej di Kathmandu, Nepal, Kamis (24/8). Teej adalah festival paling terkenal di kalangan wanita Nepal. (Niranjan Shrestha/AP)