Transjakarta Ciledug-Tendean Terancam Tanpa Penerangan

Koridor 13 hanya melayani hingga pukul 19.00, padahal koridor tersebut seharusnya dapat aktif hingga pukul 22.00 WIB.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2017, 17:21 WIB
Bus Transjakarta melintas di jalur koridor 13, Cipulir, Jakarta, Rabu (16/8). Koridor 13 Transjakarta sepanjang 9,8 kilometer tersebut resmi beroperasi dan menghubungkan rute Kapten Tendean-Ciledug. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Koridor 13 Transjakarta rute Ciledug-Tendean telah beroperasi sejak 16 Agustus lalu. Hanya saja, pegoperasian belum maksimal lantaran penerangan yang tak memadai.

Saat ini, Koridor 13 hanya melayani hingga pukul 19.00, padahal koridor tersebut seharusnya dapat aktif hingga pukul 22.00 WIB.

Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, koridor tersebut dapat berfungsi maksimal bila semua lampu telah terpasang.

"Kami butuh penerangan lebih agar lebih aman dan nyaman, namun kami akan membisakan sopir kami berkendara di malam hari hingga pukul 9 (malam)," kata Budi saat dihubungi, Jumat (25/8/2017).

Kabid Pencahayaan Kota Dinas Perindustrian dan Energi, Syamsul Bakhri mengatakan, alasan belum terpasangnya lampu di koridor tersebut akibat perusahaan pemenang lelang diputus kontrak lantaran malprestasi.

"PT Gemavirta Abadi kita kasih surat peringatan pada 3 Agustus, kita kasih kesempatan tidak ada progresnya. Maka tanggal 14 Agustus putus kontrak," kata Syamsul.


Target Desember

Saat ini, kata Syamsul, proses pengadaan dikembalikan ke BPBJ dan masih mentok di Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) untuk dilakukan tindak lanjut apakah menunjuk perusahaan cadangan.

"Kami lapor ke BPPJ, harus tindak lanjut ke sana setelah putus kontrak," ucap Syamsul.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar penerangan koridor 13 beres pada Desember. Syamsul mengatakan, target Djarot Saiful Hidayat masih bisa terlaksana.

"Kan proses penunjukan (perusahaan) langsung," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya