AS Hadapi Badai Harvey yang Diperkirakan Terbesar dalam 12 Tahun

Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi Badai Harvey, badai yang diperkirakan terbesar yang melanda daratan AS dalam 12 tahun.

oleh Citra Dewi diperbarui 25 Agu 2017, 21:25 WIB
Badai Harvey saat berada di Teluk Meksiko menuju Texas, Amerika Serikat. (NASA)

Liputan6.com, Houston - Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi Badai Harvey. Badai tersebut merupakan badai yang dinilai akan menjadi badai terbesar yang melanda daratan AS dalam lebih dari satu dekade.

Badai Harvey diperkirakan akan menimbulkan banjir besar di sepanjang Gulf Coast -- wilayah di sepanjang pantai selatan AS yang berbatasan langsung dengan Teluk Meksiko.

Dalam sebuah peringatan, National Hurricane Center (NHC) mengatakan bahwa Badai Harvey terus menguat hingga masuk ke kategori 2 dalam skala Saffir Simpson -- yang tertinggi adalah kategori 5. Badai tersebut berkecepatan 169 kilometer per jam saat bergerak ke arah barat laut, sekitar 255 kilometer dari Corpus Christi, Texas.

Intensitas hujan sebesar 889 milimeter (mm) diperkirakan akan menerjang sejumlah bagian di Texas. Wilayan itu diperkirakan akan diterjang angin dengan kecepatan 201 km per jam dan kenaikan permukaan laut akan mencapai 3,7 meter.

Sementara itu Louisiana diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas 254 mm sampai 381 mm. Peringatan banjir dikeluarkan atas prediksi itu.

"Banjir yang mengancam jiwa dan berpotensi menghancurkan diperkirakan akan terjadi di dekat pantai akibat adanya hujan lebat dan gelombang badai," ujar NHC seperti dikutip dari Independent, Jumat (25/8/2017).

Makin mendekatnya badai membuat pemerintah mengevakuasi warganya dan membatalkan hari pertama sekolah di sepanjang pantai selatan Texas. Wilayah yang membentang dari Copus Christi ke Galveston itu, merupakan rumah bagi 5,8 juta jiwa.

Sejumlah perusahaan energi menutup kilang-kilang pantai, menarik para pekerja dari tambang minyak lepas pantai di Teluk Meksiko, dan menghentikan pengeboran darat di Texas sejak 24 Agustus 2017.

Lousiana dan Texas mengumumkan keadaan bencana dan memberi otorisasi penggunaan sumber daya negara untuk bersiap menghadapi badai.

Menurut keterangan Gedung Putih, Donald Trump telah memberi pengarahan dan siap menyiapkan sumber daya jika dibutuhkan.

Badai Harvey diperkirakan akan tiba di daratan AS dalam kategori 3. Itu akan menjadikannya sebagai badai terbesar pertama yang melanda daratan Amerika Serikat sejak Badai Wilma melanda Florida pada 2005.

NHC memperkirakan bahwa Badai Harvey akan bergerak perlahan di Texas dan berada di sana selama beberapa hari.

Kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Texas, Houston, telah memperingatkan penduduknya bahwa banjir akan melanda tempat tersebut. Pasalnya, hujan dengan intensitas 508 mm akan mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.


Ingatan akan Badai Wilma dan Katrina

Oktober 2005 menjadi hari yang kelam bagi Amerika Serikat. Badai dengan kekuatan mencapai kategori 5 -- yang tertinggi dalam skala Saffir Simpson, menerjang negara bagian Florida.

Sebelum badai itu tiba di daratan, berbagai upaya untuk mengantisipasi serangan badai dilakukan warga Florida Keys, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Ada warga menimbun makanan dan minuman atau memperkokoh rumah mereka. Sementara wisatawan secara bergelombangmemilih pulang.

Namun, tak semua bergegas membuat perlindungan. Sebagian warga lain tenang-tenang saja menghadapi badai Wilma. Mereka bahkan cenderung mengabaikan imbauan pemerintah setempat untuk segera mengungsi.

Saat Badai Wilma tiba, permukaan laut menjadi dua setengah meter lebih tinggi dari kondisi normal. Tak hanya itu, badai juga menyebabkan banjir setinggi betis di jalanan Key West. Jalan ini berada di kota turis yang terkenal karena penulis Ernest Hemingway. 

Badan pengamat cuaca setempat menyebutkan badai Wilma merupakan yang terkuat yang menghantam daerah Miami sejak tiga belas tahun silam.

Foto: fema.gov

Beberapa bulan sebelumnya, yakni pada 29 Agustus 2005, hantaman Badai Katrina menghancurkan sebagian AS, dari Louisiana sampai Florida Panhandle. 

Negara bagian Louisiana dan Mississippi menjadi penderita terparah. Delapan puluh persen Kota New Orleans, Lousiana, tertutup banjir setelah tanggul-tanggul pelindung banjir roboh.

Sebagian penduduk New Orleans terpaksa mengungsi ke atap rumah selama berhari-hari. Ribuan penduduk yang mencari perlindungan di sebuah arena olahraga tertutup di kota itu, Superdome, akhirnya justru terdampar berhari-hari dengan sedikit makanan dan air minum. Jasad-jasad korban terabaikan.

Ribuan bangunan rusak parah dan korban tewas mencapai 1.800 jiwa. Sejuta penduduk harus mengungsi.

"Ini adalah bencana terbesar dalam sejarah Amerika Serikat," kata Presiden AS saat itu, George Walker Bush Jr, dalam pidatonya di Gedung Putih. Status darurat diberlakukan.

 

Saksikan video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya