Ibrahimovic dan Pemain Top yang Gagal Juara Liga Champions

Ibrahimovic sepanjang kariernya belum pernah juara Liga Champions.

oleh Johan Kristiandi diperbarui 25 Agu 2017, 17:53 WIB
Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Southampton pada partai final Piala Liga Inggris, di Wembley, Minggu(26/2/2017). Ibrahimovic resmi kembali perkuat Manchester United. (EPA/Will Oliver)

Jakarta Tengah pekan ini, Zlatan Ibrahimovic dipastikan akan kembali bermain untuk Manchester United. MU memberikan kontrak baru selama semusim kepada Ibrahimovic.

Banyak spekulasi beredar dengan keberadaan Zlatan Ibrahimovic. Bukan soal uang atau gengsi bermain di tim besar, namun satu yang dianggap menjadi alasan Ibrakadabra adalah kans meraih trofi Liga Champions.

Bukan rahasia lagi, Ibrahimovic sangat mengincar trofi Liga Champions. Ibra sudah mengoleksi 33 trofi juara dari berbagai liga di Eropa, namun Liga Champions menjadi mimpi yang belum kesampaian.

Meski belum tentu 100 persen benar, alasan tersebut mengemuka. Beberapa pengamat menilai wajar jika nantinya Ibrahimovic akan lebih banyak bermain saat Manchester United 'manggung' di pentas Liga Champions.

Yup, Manchester United bakal berlaga di zona Liga Champions 2017-2018. Fans Manchester United bisa banyak berharap, apalagi melihat komposisi pemain terkini. Pada dua laga awal Premier League 2017-2018, Manchester United menunjukkan koneksi bagus antara pemain anyar dan lawas.

Para pendatang baru seperti Romelu Lukaku, Victor Lindelof dan Nemanja Matic menunjukkan peran besar pada posisi masing-masing. Situasi itu semakin diperkuat dengan kolektivitas yang semakin tinggi dari para pemain lawas.

Walhasil, Ibrahimovic bakal maksimal di lapangan demi kesempatan terakhir menggapai gelar Liga Champions. Berikut ini para legenda sepak bola yang tak pernah merasakan gelar juara Liga Champions sepanjang karier:


Fabio Cannavaro

Reaksi kekecewaan dari bek Juventus, Fabio Cannavaro.

Ia menjadi satu di antara pemain terbaik sepanjang masa Italia. Ia melakoni 138 pertandingan bagi Gli Azzuri dan memenangkan Ballon d'Or tahun 2006. Canna menjadi bagian dari masa keemasan Parma di eropa pada akhir tahun 1990-an serta tim-tim besar seperti Inter Milan, Juventus dan Real Madrid. Sayang, ia tak pernah mengangkat trofi juara Liga Champions.


Roberto Baggio

3. Roberto Baggio (Italia), penyerang flamboyan ini meraih Ballon d'Or pada tahun 1993. Dirinya mampu membawa Azzurri ke final Piala Dunia 1994, sayang di final kalah adu penalti dari Brasil. (AFP/Gerard Julien)

Nama Roberto Baggio melambung saat berganti kostum dari Fiorentina ke Juventus. Maklum, saat itu proses transfer sempat menimbulkan protes sekaligus kerusuhan dari fans La Viola.

Sepanjang karier profesional bersama Juventus, Roberto Baggio sempat mengangkat trofi turnamen antarklub Eropa, yakni Piala UEFA 1993. Penghargaan tersebut menjadi modal baginya untuk mendapat gelar Pemain Terbaik Eropa 1994. Sayang, trofi Liga Champions, yang saat itu masih bernama Piala Champions, tak pernah datang.


Ruud van Nistelrooy

Ruud van Nistelrooy memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Manchester United di Liga Eropa dengan 38 gol. (AFP Photo/Adrian Dennis)

Sukses mencetak 56 gol di Liga Champions, Van Nistelrooy adalah pemain dengan gol terbanyak yang tidak pernah memenangkan Liga Champions. Pemain berkebangsaan Belanda ini sukses menjadi top skorer dalam tiga edisi Liga Champions. Sayang, saat berkostum Manchester United dan Real Madrid, ia gagal membawa trofi Liga Champions ke dalam lemari koleksi gelarnya.


Hernan Crespo

4. Hernan Crespo - Striker yang sukses di Serie A ini datang ke Chelsea pada tahun 2003. Selama berkarier di Liga Premier Inggris dirinya sudah mencetak 20 gol dalam 49 laga, berhasil menjadi pelapis Drogba. (AFP/Adrian Dennis)

Bomber asal Argentina ini nyaris meraih gelar juara Liga Champions 2005. Ia sempat membawa AC Milan unggul atas Liverpool. Sayang, The Reds berhasil menyamakan kedudukan, memaksa partai berlanjut ke perpanjangan waktu dan adu penalti.

Pada momen adu tos-tosan itulah AC Milan gagal. Walhasil, Hernan Crespo seperti tak berjodoh dengan Liga Champions. Istilah kurang beruntung sempat disematkan kepada Crespon. Hal itu berlatar kepergian Crespo dari Inter Milan, padahal pada musim berikutnya La Beneamata berhasil mengangkat trofi Liga Champions kala dilatih Jose Mourinho.


Pavel Nedved

Aksi Pavel Nedved saat membela Juventus kontra Lazio, di Stadion Delle Alpi, Turin (15/12/2002). (EPA/Marco Rosi)

Satu di antara legenda Juventus, yang kini duduk di jajaran direktur klub. Nedved nyaris meraih juara pada 2003. Sayang, impian tersebut gagal setelah Juventus takluk dari AC Milan. Saat itu, Nedved gagal tampil di partai puncak akibat hukuman akumulasi kartu. Laga tersebut menjadi kesempatan pertama dan terakhir Nedved selama berkarier sebagai pemain.


Ronaldo Luiz Nazario da Lima

7. Ronaldo (Inter Milan), tak ada oranng yang meragukan kemampuan gocekan pria asal Brasil ini. Il Phenomenon merupakan salah satu pesepak bola terbaik yang pernah ada di dunia. (AFP/Eric Cabanis)

Ronaldo "Gigi Kelinci" Nazario da Lima menjadi sensasi di pentas sepak bola internasional. Ia menonjol sebagai individu, juga membantu Brasil meraih gelar juara dunia. Sayang, ia tak pernah merasakan manisnya mengangkat trofi juara Liga Champions. Ia gagal kala berkostum PSV, Inter Milan, Barcelona, Real ​​Madrid dan AC Milan. Pria yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia pada tahun 1997 dan 2002 tidak pernah bisa mendapatkan hadiah utama kompetisi antarklub se-Eropa tersebut.


Lilian Thuram

Lilian Thuram (sportige)

Ia menjadi satu di antara kunci permainan Prancis kala mengangkat trofi juara Piala Dunia 1998. Tak hanya itu, Thuram sanggup menjadi pemain andalan Juventus kala beroperasi sebagai bek kanan. Sayang, performa menawan tersebut tak pernah membawanya meraih trofi Liga Champions.

Ia hanya sanggup merasakan laga final pada 2003. Sepanjang pertandingan, Lilian Thuram bermain bagus. Namun melesetnya tembakan penalti dari David Trezeguet, Marcelo Zalayeta dan Paolo Montero menggagalkan impian pemain Prancis tersebut. Thuram hanya bisa meraih gelar piala UEFA pada saat membela Parma pada tahun 1999.


Michael Ballack

Gelandang asal Jerman, Michael Ballack merupakan salah satu pembelian terbaik Chelsea pada era Roman Abrahamovic. Legenda der Panzer itu didapatkan The Blues secara gratis dari Munchen. (EPA/Felipe Trueba)

Michael Ballack gagal menjadi jawara Liga Champions pada dua kesempatan. Ia gagal kala berkostum Bayer Leverkusen pada 2002. Enam tahun berselang, ia kembali menangis di partai puncak usai tak bisa membawa Chelsea menjadi juara.

Saat membawa Leverkusen ke partai final, Ballack dkk menjadi runner-up setelah tendangan voli Zinedine Zidane menjadi penentu kemenangan bagi Real Madrid. Sementara pada tahun 2008, Ballack hanya bisa melihat kegagalan penalti John Terry dan Nicolas Anelka sekaligus memberikan gelar bagi Manchester United.


Zlatan Ibrahimovic

Pada tahun 2010 Zlatan Ibrahimovic dipinjamkan Barcelona ke AC Milan dan dipermanenkan tahun 2011 hingga 2012 dengan total 61 penampilan dan 42 gol. (EPA/Matteo Bazzi)

Zlatan Ibrahimovic sudah mengoleksi 33 trofi sepanjang karier bersama klub. Sayang, satu trofi Liga Champions membuatnya belum sempurna. Kondisi itu pula yang ditengarai membuat Ibrakadabra kembali ke Manchester United, meski itu bukan alasan yang layak dipertanggungjawabkan.

Saat ini Ibrahimovic sudah melakoni 119 laga di level Liga Champions tanpa pernah mengangkat trofi bergengsi tersebut. Ibrahimovic salah mengambil keputusan saat meninggalkan Inter Milan setahun sebelum mereka meraih gelar juara antarklub paling bergengsi se-Eropa tersebut.


Gianluigi Buffon

Ekspresi kiper Juventus, Gianluigi Buffon, saat melakukan selebrasi kemenangan usai timnya mengalahkan AS Monaco dalam laga semifinal Liga Champions di Stadion Juventus, Turin, Italia, Selasa (09/0/2017). Juventus menang 2-1. (AFP/Valery Hache)

Ia datang dari Parma dengan rekor transfer penjaga gawang pada 2001. Buffon berada di urutan kedua setelah Alessandro Del dalam daftar penampilan terbanyak Juventus sepanjang masa.

Buffon harus gigit jari setelah pada tiga kesempatan yang dimilikinya, Juventus mengakui keunggulan lawan. Juventus takluk dari AC Milan (2003), Barcelona (2015) dan Real Madrid(2017).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya