Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui satu-satunya proyek pembangunan infrastruktur yang belum tercapai adalah kereta api di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Sementara, proyek infrastruktur lainnya diklaim relatif terlaksana dengan baik.
"Kesulitan pembangunan kereta api di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua karena jumlah penduduknya belum banyak," ujar Budi di Yogyakarta, Jumat sore (25/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Budi sedang mempertimbangkan kereta api Jakarta-Surabaya dengan kecepatan minimal di atas 160 kilometer per jam. Tujuannya, meningkatkan kapasitas penumpang dua kali lipat karena dalam sehari kereta api bisa bolak-balik sampai lima kali.
"Kereta api itu bagus, cepat, tepat waktu, tetapi tiket tidak selalu ada, artinya kurang kapasitasnya," ujar dia.
Budi juga menargetkan proyek infrastruktur yang selesai pada 2018 adalah tol trans jawa Jakarta-Surabaya. Harapannya, pada Lebaran tahun depan sudah bisa digunakan. Pada akhir 2019, pembangunan tol itu yang berlanjut sampai Banyuwangi bisa selesai.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Bangun Infrastruktur di Luar Jawa
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menegaskan, pembangunan di tahun 2018 akan diarahkan ke luar Jawa. Jokowi ingin fokus menggarap pembangunan di Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan juga Sulawesi.
"Pada tahun 2018, pembangunan ekonomi akan diarahkan untuk menumbuhkan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara melalui peningkatan keterkaitannya dengan Pulau Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian nasional," tutur Jokowi saat menyampaikan Nota Keuangan di Gedung DPR RI, Rabu 16 Agustus 2017.
Jokowi tak ingin pembangunan yang dilakukan selama ini hanya berfokus di wilayah barat Indonesia atau Sumatera dan Jawa. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingin ada pemerataan pembangunan demi kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan yang dilakukan mencakup peningkatan dan pembangunan infrastruktur.
"Konektivitas maupun ketersediaan energi, merupakan kunci dari upaya pemerataan ekonomi ini.
Selain itu, pengembangan daerah perbatasan juga menjadi prioritas Pemerintah, agar menjadi pintu gerbang transaksi perdagangan internasional.