Bandara Kulon Progo Dukung Wisata Kawasan Borobudur

Menteri Perhubungan Budi Karya telah melakukan pembahasan dalam upaya percepatan pembangunan bandara Kulon Progo.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Agu 2017, 08:48 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya telah melakukan pembahasan dalam upaya percepatan pembangunan bandara Kulon Progo.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Bandara Kulon Progo selain membangun konektivitas di wilayah Yogyakarta juga dalam rangka mendukung destinasi wisata kawasan Borobudur yang merupakan salah satu dari 10 Kawasan Nasional Pariwisata Nasional.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Bandara Kulon Progo merupakan salah satu inisiatif yang luar biasa yang diharapkan bisa membangun pariwisata Yogyakarta Borobudur di mana ini menjadi suatu kekuatan yang menjadi destinasi wisata kedua dari Indonesia.

Program konektivitas tidak hanya mendukung destinasi wisata tetapi juga menghubungkan dua bandara melalui jalur kereta api.

"Program konektivitas wilayah tersebut juga menghubungkan antara Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta dengan Adi Sumarmo di Surakarta dengan jalur kereta api. Selain mendukung Destinasi Wisata Kawasan Borobudur konektivitas antar kedua bandara tersebut saat ini sangat penting dalam rangka solusi jangka pendek untuk membagi kapasitas penumpang di Bandara Adi Sucipto," terang dia.

Budi Karya telah melakukan pembahasan dalam upaya percepatan pembangunan bandara Kulon Progo. "Saya telah meminta kepada BPKP bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, PT. Angkasa Pura I (Persero) untuk melakukan pembahasan teknis terkait draft Perpres Percepatan Bandar Udara Kulon Progo," katanya.

Selain itu, Budi Karya juga meminta Kementerian PUPR dan PT KAI (Persero) untuk mendukung akses ke Bandara Kulon Progo. "Saya meminta kepada Kementerian PUPR agar dapat difasilitasi dengan prasarana jaringan jalan tol serta meminta kepada PT. KAI untuk melakukan studi kereta bandara yang menghubungkan Bandara Udara dengan Kota DI. Yogyakarta yang berjarak kurang lebih 41 Km," ujar dia.

Ke depan Menhub berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo dapat memanfaatkan lokasi kawasan di sekitar bandara untuk dijadikan kawasan komersil seperti perumahan perkantoran, pergudangan atau industri.

"Kawasan sekitar bandara dapat dimanfaatkan sehingga meningkatkan perekonomian lokal dan mendukung keberlangsungan hidup kawasan sekitar bandar udara seperti konsep kawasan Aerotropolis atau Airport City," jelas Menhub.

Pembangunan bandara Kulon Progo dapat memberikan kesempatan semua pihak untuk dapat berusaha. "Kita akan bangun (bandara Kulon Progo), Insya Allah 2019 sudah bisa dioperasikan dan yang baik adalah Kulon Progo tidak didanai oleh APBN tetapi oleh Swasta," pungkasnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Land clearing

Proyek pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus bergulir. Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa saat ini proses bangunan bandara masih tahap pemagaran dan perataan tanah atau land clearing.

"Selesai land clearing nanti kan kemudian dilakukan pengurukan," ucap Hasto, saat dihubungi Liputan6.com.

Sekalipun proses sudah sampai pada pemagaran, Hasto menjelaskan, pihaknya masih menyelesaikan proses pembebasan lahan. Sebab, proses pembebasan lahan belum selesai secara keseluruhan, termasuk menyelesaikan proses akuisisi lahan.

Dari 2.600 bidang, ada sekitar 20 bidang tanah yang belum diakuisisi.

"Dua puluh bidang itu sembilan warga. Jadi lahan yang belum diakuisisi bukan karena (pemilik) menolak bandara. Mereka masih pikir-pikir. Lahan yang sudah diakuisisi sudah 99 persen lebihlah," katanya.

Hasto menjelaskan, pihaknya akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Seperti pelaksanaan merelokasi warga di sejumlah desa terdampak pembangunan bandara. Ia masih mencari tempat relokasi yang tidak terlalu jauh dari lokasi terdampak tempat tinggalnya yang terdampak pembangunan bandara baru Yogyakarta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya