Pengakuan Dirjen Hubla soal Uang di Tas dan ATM

Mantan Dirjen Hubla Tonny Budiono mengaku, pemberian itu menyusul pembenahan yang dilakukan di jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

oleh Mevi Linawati diperbarui 26 Agu 2017, 15:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Antonius Tonny Budiono terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK di rumah dinasnya di Kompleks Mess Perwira Bahtera Suaka Blok 1-2, Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 65, Jakarta Pusat.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (26/8/2017), penyidik KPK menemukan 33 tas dan koper berisi uang dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, poundsetrling, Euro, dan Ringgit Malaysia.

Total, barang bukti uang tersebut berjumlah Rp 18,9 miliar. Selain itu ditemukan pula empat kartu ATM dari tiga bank dengan total saldo sebesar Rp 1,174 miliar.

Mantan Dirjen Hubla Tonny Budiono mengaku, pemberian itu menyusul pembenahan yang dia lakukan di jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub sejak menjabat sekitar setahun lalu.

Atas kejadian ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada semua pihak dan menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran dan perbaikan ke depannya.

Usai menggeledah Kantor Dirjen Hubla, penyidik KPK juga menggeledah Kantor PT Adhiguna Keruktama di Rukan Puri Mutiara, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penggeledahan ini dilakukan setelah Direktur Utama PT AGK Adi Putra Kurniawan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Dari hasil penggeledahan yang dilakukan sejak Jumat dini hari hingga sore kemarin, KPK menyita sejumlah berkas terkait kasus dugaan suap proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya