Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan, terlalu dini jika partainya bicara pasangan calon pada Pemilu Presiden 2019.
"Saya pribadi tidak setuju jauh-jauh hari sudah mengusung presidennya A, presidennya B, padahal pemilu Presiden masih dua tahun lagi," ujar Cak Imin di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2017).
Advertisement
Pria yang biasa disapa Cak Imin itu mengatakan, sampai saat ini partainya masih mendukung penuh Presiden Jokowi. Namun, PKB kini lebih fokus menyukseskan pekerjaan pemerintah saat ini.
Sebab, jika membahas soal Pilpres sejak dini khawatir dituding memiliki motif tertentu.
"Kalau yang sudah deklarasi mendukung ke Pak Jokowi pasti ada udang di balik batu. Pasti ada maunya, wong pemilu masih jauh," kata Cak Imin, di hadapan ratusan mahasiswa STAINU.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Buat Politik Memanas
Cak Imin menilai, deklarasi dukungan terhadap calon presiden saat ini mengakibatkan suhu politik nasional memanas dan persaingan semakin tinggi.
"Ini berpotensi pertempuran yang berbasis SARA. Sebab isu ini yang sedang berkembang akhir-akhir ini," ujar Muhaimin.
Karena itu, ia berharap agar wacana pasangan calon untuk Pilpres 2019 tidak merebak saat ini.
"Presiden lagi sibuk dirayu-rayu dalam konstalasi politik yang panas membuat konsentrasi terganggu," Muhaimin menandaskan.
Advertisement