Mari Bergaya dengan Sarung

Sarung menjadi bagian dari busana sehari-hari dan tampil lebih kontemporer, tidak hanya untuk acara adat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Agu 2017, 06:31 WIB
Peragaan busana sarung di Yogyakarta (Liputan6.com / Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kalangan desainer terus mengangkat sarung sebagai busana yang potensial dan praktis untuk bergaya. Sejauh ini sarung yang banyak dijumpai di berbagai daerah belum menjadi busana populer sehari-hari.

Indonesian Fashion Chamber (IFC) menetapkan bulan Agustus sebagai Bulan Sarong. Seiring penetapan itu, kalangan desainer pun momen itu untuk mempopulerkan sarung. Seperti yang dilakukan IFC Chapter Yogyakarta pada Kamis pekan lalu.

Sejumlah desainer Jogja memamerkan 40 busana sarung di trotoar Jalan Margo Utomo, tepatnya di depan Hotel 101 Yogyakarta dalam Fashion On The Pedestrian - Urban Sarong. IFC Chapter Yogyakarta menjadi pemrakarsa pergelaran busana tersebut.

Desainer yang terlibat dalam perhelatan ini meliputi Afif Syakur, Lia Mustafa, Philip Iswardono, Amin Hendra Wijaya, Dewi Roesdji, Hendri Budiman, Dany Paraswati, Lanny, Novi, dan Lian. Mereka menghadirkan beragam gaya sarung yang bisa dikenakan oleh anak muda sebagai pakaian sehari-hari.

Lia Mustafa, misalnya, mengusung tema Merajut Batik. Ia memadukan batik cap dan tulis dengan motif tribal pada rajutan. Kombinasi gaya konservatif dan modern tertuang dalam sejumlah busana atasan dan bawahan.

"Ditetapkannya Bulan Sarong sebagai upaya mengglobalkan sarung di kancah nasional dan internasional," ujar Lia Mustafa, Ketua IFC Chapter Yogyakarta.

Ia mengatakan Bulan Sarong tidak bisa dilepaskan dari gerakan Sarong is My New Denim. Artinya, sarung menjadi bagian dari busana sehari-hari dan tampil lebih kontemporer, tidak hanya untuk acara adat, melainkan juga untuk bekerja dan pergi ke mal.

"Selain mengangkat sarung sebagai kain tradisional Indonesia, juga mengajak perajin membuat sarung karena lebih efisien dan cepat menghasilkan secara ekonomi," kata Lia.

Philip Iswardono memaparkan cara penerapan kain sarung sebagai busana sangat fleksibel. Semua jenis kain bisa dikenakan sebagai sarung.

"Teknik silinder, lembaran, semua bisa dikreasikan apapun, supaya terlihat kekinian," ujarnya.

Ia mencontohkan, selembar sarung bisa digunakan dengan cara seperti memakai jarik atau dibuat model celana. Ornamen seperti sabuk bisa dipasang untuk memperindah tampilan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya