Liputan6.com, Banda Aceh - Hujan turun dengan intensitas ringan beberapa hari terakhir mengakibatkan kabut menyelimuti wilayah udara di Banda Aceh dan sekitarnya. Kabut tersebut memperpendek jarak pandang. Kondisi ini makin parah terutama menjelang petang hingga malam hari.
"Saya heran, kenapa tiba-tiba jarak pandang cuma bekisar 200 meter di daerah ini. Setelah hujan turun mengguyur," ucap Salahuddin (26), warga setempat di Banda Aceh, Minggu 27 Agustus 2017, dilansir Antara.
Jarak pandang terpantau turun atau cuma berkisar 200 hingga 250 meter. Laju kendaraan bermotor terlihat pelan seperti yang terjadi di Jalan Nyak Makam dan Jalan Nyak Arief.
Baca Juga
Advertisement
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memberi informasi hujan dengan intensitas sedang dan lebat dapat disertai petir serta angin kencang melanda beberapa daerah di Aceh termasuk Banda Aceh.
"Kabut seperti ini membuat jarak pandang terbatas. Mana berani saya pacu kendaraan dengan kecepatan tinggi," ucap Hendra Siregar, seorang sopir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria menjelaskan hujan ringan telah menimbulkan kabut seperti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Aceh.
"Bila saya lihat, ini bukan kabut asap. Tetapi lebih ke fog. Kalau kelembaban udara yang kurang dari 94 persen, maka disebut dengan haze (kabut)," jelasnya.
"Kelembaban udara haze antara 9 0 sampai 94 persen, dan jika kabut asap di bawah 80 persen kelembaban udara," jelasnya.