Liputan6.com, Hongkong: Seorang wanita Hongkong berusia 59 tahun ditemukan terjangkit virus flu burung H5N1 setelah mengunjungi daratan Cina bulan lalu. Sekretaris Makanan dan Kesehatan Hongkong, York Chow, Rabu (17/11) mengatakan
wanita tersebut mengunjungi beberapa tempat termasuk Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing pada 23 Oktober lalu. Setelah kunjungan itu, ia mengalami gejala-gejala flu seperti batuk dan demam pada 2 November sehari setelah kembali ke Hongkong, dan kemudian dirawat di Rumah Sakit Tun Mun.
Chow memperkirakan, seperti ditulis kantor berita Xinhua, bahwa kontraksi kasus itu terjadi di luar Hongkong. Tetapi ia tidak mengesampingkan bahwa kemungkinan itu merupakan kasus lokal. Pemerintah akan mengajukan kasus tersebut kepada organisasi kesehatan dunia dan berbagai departemen untuk mengadakan sebuah konferensi pada 18 November.
Tahun 1997 silam flu burung H5N1sempat mewabah di Hongkong dan menelan korban enam orang meninggal. Sebagai upaya pencegahannya, sedikitnya 1,5 juta unggas dibunuh untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. (Vin).
wanita tersebut mengunjungi beberapa tempat termasuk Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing pada 23 Oktober lalu. Setelah kunjungan itu, ia mengalami gejala-gejala flu seperti batuk dan demam pada 2 November sehari setelah kembali ke Hongkong, dan kemudian dirawat di Rumah Sakit Tun Mun.
Chow memperkirakan, seperti ditulis kantor berita Xinhua, bahwa kontraksi kasus itu terjadi di luar Hongkong. Tetapi ia tidak mengesampingkan bahwa kemungkinan itu merupakan kasus lokal. Pemerintah akan mengajukan kasus tersebut kepada organisasi kesehatan dunia dan berbagai departemen untuk mengadakan sebuah konferensi pada 18 November.
Tahun 1997 silam flu burung H5N1sempat mewabah di Hongkong dan menelan korban enam orang meninggal. Sebagai upaya pencegahannya, sedikitnya 1,5 juta unggas dibunuh untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. (Vin).