OJK: Gangguan ATM Kebanyakan di Daerah Pinggiran

OJK dan BI sedang berkoordinasi dengan pihak Telkom untuk langkah mitigasi agar seluruh layanan perbankan segera dapat beroperasi normal.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Agu 2017, 08:31 WIB
OJK dan BI sedang berkoordinasi dengan pihak Telkom untuk langkah mitigasi agar seluruh layanan perbankan segera dapat beroperasi normal.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan layanan nasabah tidak terganggu meskipun ada beberapa jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) di beberapa bank terdampak, khususnya ATM yang memakai VSAT yang terhubung dengan satelit tersebut.

ATM yang terganggu ini umumnya berada di daerah pinggiran atau remote area, sementara sebagian besar ATM dan jaringan kantor bank yang umumnya sudah terhubung dengan fiber optic dipastikan tidak terkendala untuk beroperasinya ATM dan layanan kantor cabang melayani masyarakat.

OJK dan Bank Indonesia (BI) sedang berkoordinasi dengan pihak Telkom untuk langkah mitigasi agar seluruh layanan perbankan segera dapat beroperasi normal sepenuhnya.

OJK telah meminta bank melakukan mitigasi dan komunikasi publik memanfaatkan sarana komunikasi bank yang dapat dihubungi oleh nasabahnya. "Masyarakat diminta untuk melakukan konfirmasi kepada call-center bank jika menemui kesulitan dan tidak mudah percaya dengan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Plt. Deputi komisioner manajemen strategis dan logistik OJK Anto Prabowo, dikutip dari keterangan resmi OJK, Senin (28/8/2017). 

Sebelumnya, BI juga terus memantau perkembangan pemulihan gangguan pada ATM ‎miliki sejumlah bank. Gangguan tersebut akibat bermasalahnya Satelit Telkom 1 sejak beberapa hari terakhir.

BI mengungkapkan,‎ sehubungan dengan adanya permasalahan layanan pada beberapa ATM bank yang terjadi sejak Jumat, 25 Agustus 2017 sore akibat gangguan (anomali) pada satelit Telkom 1, bank bersama Telkom sedang melakukan upaya pemulihan dengan mengalihkan koneksi dari satelit yang terganggu ke satelit Telkom 3S ataupun satelit lainnya.

"Bank Indonesia sebagai otoritas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah siap mendukung perbankan dalam melayani transfer dana masyarakat dengan memastikan bahwa sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) berjalan dengan normal," ujar Direktur Eksekutif BI Agusman.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Ribuan terganggu

Ribuan ATM tidak berfungsi karena kejadian ini. BCA menyatakan ada 5.000 ATM yang berstatus offline. Selain BCA, sejumlah bank lain juga mengalami gangguan karena anomali yang terjadi pada satelit Telkom ini, termasuk bank-bank BUMN.

BRI mencatat dari 24 ribu ATM milik Bank BRI hanya sekitar 300 ATM yang terkena dampak ini. Selain itu ada 130 kantor unit yang juga terkena pengaruhnya. Hal ini disebabkan, satelit Telkom I digunakan BRI untuk operasional ATM di daerah remote, terpencil atau terluar, bukan di kota-kota besar.

Selain itu, BRI juga mempercepat migrasi dari ATM yang masih menggunakan satelit Telkom ke BRISat. Jadi mayoritas ATM BRI sekarang menggunakan satelit milik sendiri.

Sama halnya dengan BRI, Bank Mandiri juga mengklaim gangguan yang terjadi pada satelit Telkom tak begitu memberikan dampak negatif pada layanan ke nasabah.

Dari sekitar 17 ribu ATM, sekitar 2.000 ATM Mandiri masih menggunakan satelit Telkom I. "Jadi sekitar 13-14 persen dari total ATM, jadi mudah-mudahan tidak terlalu mengganggu," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (27/8/2017).

Dia mengungkapkan, dari 2.000 ATM‎ tersebut, rata-rata berada di wilayah terpencil dan terluar. Adapun, kota-kota besar tidak menggunakan layanan satelit tersebut.

Sejumlah ATM bank lain, seperti BNI, juga mengalami gangguan yang sama. Namun belum dipastikan berapa jumlah ATM yang terdampak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya