Minum Kopi Kurangi Kemampuan Lidah Rasakan Manis

Anda harus berhati-hati, minum kopi bisa mengurangi kemampuan lidah untuk merasakan rasa manis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Agu 2017, 10:30 WIB
Minum kopi bisa mengurangi kemampuan lidah merasakan rasa manis.

Liputan6.com, New York, Amerika Serikat Efek kafein pada kopi dapat meningkatkan kewaspasdaan. Namun berhati-hatilah, kafein dapat memengaruhi indera pengecap. Kafein pada kopi bisa mengurangi kemampuan lidah untuk merasakan rasa makanan dan minuman yang manis.

Bila hal ini terjadi, Anda akan selalu menginginkan rasa manis yang lebih banyak. Peneliti Robin Dando dari Department of Food Science di Cornell University di Ithaca, New York, Amerika Serikat melaporkan temuan ini di Journal of Food Science.

Dari 107 orang dewasa yang terbagi atas dua kelompok. Satu kelompok minum kopi yang mengandung 200 miligram kafein. Sementara itu, kelompok lainnya minum kopi tanpa kafein yang dilengkapi dengan kina agar rasa pahitnya seperti kopi berkafein.

Kedua kelompok tersebut menambahkan gula ke minuman kopi. Peserta tidak menyadari jenis kopi yang mereka minum.

Tim menemukan, orang yang minum kopi berkafein menilai minuman tersebut kurang manis dibandingkan mereka yang meminum kopi tanpa kafein.

Simak video menarik berikut ini:


Rasa makanan menjadi berbeda

Dando dan rekannya mencatat, kafein pada kopi menghambat reseptor adenosin di otak, yang meningkatkan kewaspadaan.

Pada saat bersamaan, kafein menghalangi kinerja reseptor ini sehingga mengurangi kemampuan seseorang merasakan rasa manis.

"Saat Anda minum kopi berkafein, kafein akan mempengaruhi kemampuan pengecap. Efeknya bisa bertahan lama. Jadi, jika Anda makan makanan secara langsung setelah minum kopi berkafein atau minuman berkafein lainnya, Anda mungkin akan merasakan makanan secara berbeda (rasa manis pada makanan terasa kurang)," kata Dando, dikutip dari Medical News Today, Senin (28/8/2017).

Dalam percobaan kedua, peserta sekali lagi diacak untuk minum kopi berkafein atau kopi tanpa kafein. Tiap peserta diminta menilai kewaspadaan mereka sebelum dan sesudah minum kopi serta memperkirakan jumlah kafein yang ada dalam minuman mereka.

Hasil temuan, peserta tidak dapat menentukan, apakah mereka minum kopi berkafein atau tanpa kafein. Tapi kedua kelompok melaporkan peningkatan kewaspadaan yang sama setelah minum kopi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya