Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai di pasar tradisional turun cukup banyak. Pedagang kini menjual cabai rawit merah seharga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kg. Sementara, cabai keriting merah di kisaran Rp 20 ribu per kg.
Pedagang sayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sutamaaji (50), mengatakan bahwa pekan lalu dirinya masih menjual cabai rawit merah seharga Rp 40 ribu per kg. Artinya, harga cabai turun sekitar Rp 20 ribu per kg atau mencapai 50 persen.
"Rawit murah Rp 20 ribu-25 ribu per kg, sekitar seminggu lah (turunnya). Sebelumnya Rp 40 ribu per kg," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, Senin (28/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sementara, cabai keriting merah pekan lalu dijual Rp 25 ribu per kg. Awal pekan ini dijual Rp 20 ribu per kg. Jadi, ada penurunan Rp 5 ribu per kg. Menurut dia, harga rawit turun disebabkan pasokan yang melimpah karena memasuki musim panen. "Ini lagi musim kayaknya," dia menjelaskan.
Berikut pantauan harga bahan pangan:
1. Cabai Rawit dan Keriting Merah
Harga cabai turun tajam. Untuk cabai rawit merah turun dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kg. Sedangkan cabai keriting merah turun dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.
Pasokan yang melimpah menjadi penyebab turunnya harga cabai. Sutamaaji mengatakan, di Pasar Induk Kramat Jati harga cabai rawit merah Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per kg. Sedangkan cabai keriting merah Rp 18 ribu per kg. Di pasar tersebut dia biasa memasok cabai.
2. Bawang merah dan putih
Kedua komoditas ini masih stabil atau tak banyak berubah dibanding pekan sebelumnya. Bawang merah masih dijual Rp 30 ribu per kg, sementara bawang putih Rp 35 ribu per kg.
3. Bahan pangan lain
Sejumlah harga bahan pangan terpantau stabil atau tak banyak mengalami perubahan. Tomat masih dijual dengan harga Rp 10 ribu per kg, timun Rp 8 ribu per kg, kol Rp 8 ribu per kg. Buncis dijual pedagang dengan harga Rp 16 ribu per kg, kacang panjang Rp 20 ribu per kg, wortel Rp 10 ribu per kg, daun bawang Rp 20 ribu per kg. Terong dan oyong dijual dengan harga Rp 8 ribu per kg.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Jelang Idul Adha
Meskipun harga pangan saat ini terpantau stabil, pemerintah diminta tetap mewaspadai lonjakan harga pangan jelang Idul Adha. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga jelang Idul Adha relatif lebih rendah dibanding saat Idul Fitri. Kenaikan harga saat hari raya kurban ini biasanya berkisar 30 persen.
"Biasanya naik enggak tinggi banget. Berbeda dengan Idul Fitri, kalau Idul Adha kenaikannya relatif lebih terkendali. Kalau Idul Fitri bisa 100 persen, kalau Idul Adha itu mungkin 25 persen-30 persen," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Menurut dia, lonjakan harga pangan ini umumnya terjadi pada bahan pangan yang mudah bergejolak, seperti beras, cabai rawit merah, dan daging. Untuk daging, biasanya akan mengalami lonjakan lebih awal, karena saat memasuki Idul Adha justru akan turun drastis.
"Misalnya cabai rawit, minyak goreng, bawang merah, beras juga stoknya. Daging sebelum Idul Adha ada kenaikan sedikit biasanya, masuk Idul Adha itu turun habis," kata dia.
Meski demikian, ucap Mansuri, lonjakan harga ini masih bisa dihindari asalkan pemerintah benar-benar melakukan antisipasi. Caranya dengan memastikan pasokan bahan pangan ke pasar-pasar tradisional sejak jauh-jauh hari.
Advertisement