Liputan6.com, New York - Pertengahan Agustus lalu, orang terkaya di muka bumi Bill Gates baru saja menyumbang harta US$ 4,6 miliar atau Rp 61,5 triliun dalam bentuk saham. Uang tersebut disalurkan melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memerangi penyebaran malaria.
Bersama rekan miliardernya, Warren Buffett, Bill Gates juga mendirikan The Giving Pledge. Klub amal khusus miliarder ini punya syarat khusus bagi mereka yang mau masuk. Para miliarder harus rela memberikan sebagian besar harta yang dimiliki dan mendonasikannya untuk keperluan sesama.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, harta berlimpah yang dimiliki miliarder itu bisa membuat mereka melakukan apa saja. Apa yang membuat orang berduit lebih memilih menggunakan hartanya untuk beramal?
Pebisnis yang juga merupakan seorang filantropis David Meltzer, mengemukakan alasan di balik hobi beramal para miliarder. Menurut dia, hal itu didasarkan oleh beberapa alasan. Mulai dari keinginan untuk memberikan dampak lebih besar pada masyarakat, hingga memberi contoh pada generasi mendatang.
Berikut ulasannya dilansir dari Entrepreneur, Senin (28/8/2017)
1. Sebagai bentuk balas budi
Dalam perjalanan menuju kesuksesan, David mengatakan, banyak pihak yang telah membantunya sampai di titik ini. Maka tak jarang, amal serta donasi yang diberikan para miliarder sering mereka jadikan sebagai balas budi untuk orang-orang tersebut.
"Saya banyak bertemu orang yang membantu menanamkan semangat wirausaha saat masih belia. Saya tidak akan bisa meraih sukses jika tidak bertemu orang-orang seperti mereka," tuturnya.
2. Mendapat untung yang lebih besar dari uang
Bagi para miliarder, punya uang banyak bukan lagi menjadi tujuan terbesarnya dalam hidup. Sering kali, kata David, mereka ingin bisa memberi dampak lebih besar bagi lingkungan. Hal ini justru lebih penting daripada memperoleh laba dalam bisnis.
"Uang memang aset penting. Namun kamu tak akan mengerti pentingnya memberi sesuatu terlebih dahulu tanpa mengharapkan balasan," sebutnya.
Simak video menarik di bawah ini:
Selanjutnya
3. Ingin meneruskan hal baik pada generasi selanjutnya
David paling suka membagi ilmu pemasaran dan kepemimpinan pada anak-anak di usia sekolah. Ia bisa belajar apa yang terjadi di dunia saat ini. Berbagi pengalaman juga jadi cara efektif memberi pengetahuan di beberapa industri yang berbeda.
Para miliarder juga senang melakukan hal ini. Hal ini mereka nilai menjadi langkah efektif mencetak pengusaha. Setelah menjadi dekat, katanya, mereka bisa memperoleh pelajaran penting tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Tak hanya terkait bisnis, juga hal-hal baik terkait berbagi dan memberdayakan masyarakat.
Advertisement