Liputan6.com, Jakarta Anak usaha BUMN PT Waskita Karya, Waskita Realty, bersinergi dengan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di sektor properti. RNI memercayakan pembangunan gedung perkantoran pada Wika Realty.
Waskita Realty telah melakukan groundbreaking Waskita Rajawali Tower di Cawang, Jakarta Timur, pada pekan lalu. Pembangunan perkantoran ini akan memenuhi kebutuhan perkantoran di wilayah Jakarta Timur.
Advertisement
"Saya harap, kerja sama ini tidak berhenti di sini demi perkuatan sinergi BUMN," ujar Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Bambang Rianto dalam keterangannya, Senin (28/8/2017).
Hadir sebagai perkantoran modern, nantinya Waskita Rajawali Tower bakal berdiri megah 15 lantai di atas lahan seluas 7.025 meter persegi (m2). Untuk lahan parkir, telah disediakan 1 basement dan 7 lantai gedung parkir.
Direktur Utama PT Waskita Realty, Tukijo, menjelaskan, gedung perkantoran modern ini juga bakal turut menjadi perkantoran bagi RNI maupun Waskita Karya. "Adapun nilai investasi pembangunan proyek Waskita Rajawali Tower ini sekitar Rp 600 miliar," ucap Tukijo.
Gedung perkantoran ini nantinya juga dilengkapi berbagai fasilitas modern. Seperti pada ground floor terdapat kantor pelayanan perbankan, nursery room, taman, kafe, restoran, dan coffe shop. Sementara pada basement dilengkapi tempat parkir (sepeda, motor maupun mobil), musala, dan kamar mandi. Tak hanya itu, Waskita Rajawali Tower juga memiliki garden floor facilities yang berlokasi di lantai 12.
Selain bekerja sama dengan RNI, perusahaan juga gencar bersinergi dengan BUMN lain untuk mengembangkan ragam bangunan properti. Bekerja sama dengan PT KAI dalam membangun TOD Stasiun Bogor seluas lebih kurang 7 hektare (ha) lengkap dengan menghadirkan produk pilihan hunian MBR.
Target Pertumbuhan
Dengan target pertumbuhan sekitar 200-300 persen per tahunnya, Waskita Realty nantinya dapat berkontribusi hingga sekitar 30 persen dari laba sang induk pada lima tahun mendatang. "Yang jelas, kami akan berlari kencang seperti halnya anak perusahaan Waskita Karya lainnya," ucap Tukijo.
Adapun target nilai kontrak penjualan perusahaan tahun 2017 ini menggapai sekitar Rp 2,1 triliun dengan pendapatan usaha sekitar Rp 340 miliar dan laba bersih sekitar Rp 125 miliar. Untuk 2018, nilai kontrak tersebut diharapkan dapat berkembang menjadi Rp 4,75 triliun dengan pendapatan usaha sekitar Rp 1,247 triliun dan laba bersih sekitar Rp 365 miliar.
Alhasil, Tukijo berharap, Waskita Realty nantinya tidak tergantung dari sang induk hingga akhirnya dapat memenuhi pelbagai kebutuhan, seperti dana maupun SDM secara mandiri. "Kami berharap, tahun depan semua sudah dapat berjalan," tegasnya.
Advertisement