Arab Saudi Sediakan Layanan Kesehatan Optimal bagi Jemaah Haji

Arab Saudi mengerahkan rumah sakit berstandar internasional guna merawat jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 28 Agu 2017, 19:15 WIB
Rumah Sakit King Abdullah Medical City, Mekah. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Mekah - Kementerian Kesehatan Arab Saudi serius dalam melayani kesehatan jemaah haji. Mereka mengerahkan rumah sakit berstandar internasional guna merawat jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan.

Salah satunya adalah Rumah Sakit King Abdullah Medical City, Mekah. Rumah sakit berstandar internasional yang khusus menangani penyakit jantung tersebut, memberikan semua fasilitas yang ada agar bisa digunakan para jemaah, termasuk dari Indonesia.

"Peralatan yang kami gunakan sudah digital," ungkap dokter spesialis jantung, Najeeb A Jaha, dari RS King Abdullah Medical City, Mekah, Senin (28/8/2017).

Pada rumah sakit yang bisa menampung lebih dari 1.000 pasien ini, terpasang beragam alat kedokteran modern yang tersambung ke sejumlah layar monitor. Melalui layar monitor tersebut, perkembangan pasien bisa terdeteksi.

Pantauan tim Media Center Haji Kemenag di ruang ICU, ketika dokter memasukkan nama pasien, monitor langsung memperlihatkan perkembangan jantung pasien. Bahkan terlihat bentuk jantung dan aliran darahnya.

Ada 18 kamar ICU yang disiapkan rumah sakit nirlaba ini. Najeeb A Jaha mengutarakan satu pasien biasanya ditangani oleh dua dokter.

Dalam satu sif kerja ada dua konsultan dokter spesialis dan tiga asistennya yang berjaga. Biasanya para dokter melakukan diskusi di pergantian sif dalam menangani pasien.

"Kami juga punya tiga laborotarium untuk kepentingan medik," terang Najeeb A Jaha.

Layanan baik dari rumah sakit riset dan pendidikan ini diakui Saeful Zaman, jemaah calon haji Kloter 49 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 49) saat ditemui di kamar rawat inap yang berada di lantai empat. "Layanannya baik, saya tetap makan walaupun tidak sesuai selera," ujar Saeful.

 

Saksikan video berikut ini:


Kuota Tambahan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap kuota petugas haji bisa bertambah, minimal 4 ribu orang pada 2018. Harapan ini disampaikan Lukman saat menggelar rapat dengan Tim Pengawas DPR RI Tahap II di Kantor Daker Makkah.

Menurut Lukman, kuota jemaah haji Indonesia reguler 2017 mencapai 204 ribu. Jumlah ini naik 48.800 jika dibandingkan dengan kuota jemaah haji dalam empat tahun terakhir yang mengalami pemotongan 20 persen.

Rasio penambahan jemaah ini tidak sesuai dengan penambahan petugas. Kalau saat dipotong, total petugas berjumlah 3.250 orang, kini setelah kuota jemaah kembali normal dan bahkan bertambah, kuota petugas haji hanya menjadi 3.500 orang.

"Tahun depan, kita berharap minimal ada 4.000 petugas," kata Lukman di Kantor PPIH Mekah, Minggu 27 Agustus 2017.

Harapan Lukman ini direspons positif Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher. Menurutnya, rasio penambahan petugas tahun ini tidak sebanding dengan penambahan jumlah jemaah haji.

"Kita support. Tahun depan kita berharap penambahan lebih bermakna sesuai tugas dan tanggung jawab yang dihadapi," ujar Ali Taher.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya