Dokter Kenakan Kostum Opera Tradisional Saat Praktik, Alasannya?

Dokter Bai Shufang dari Rumah Sakit Vitiligo di Beijing mengganti baju praktek kedokteran dengan kostum opera tradisional Tiongkok.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 30 Agu 2017, 12:00 WIB
Dokter Bai Shufang di Tiongkok kenakan kostum opera tradisional lengkap dengan riasan wajah saat periksa pasien. (Oddcitycentral/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Saat memerika pasien, lazimnya dokter menggenakan baju praktik berupa jas berwarna putih. Namun, seorang dokter di Tiongkok berperilaku unik. Alih-alih mengenakan baju praktik, ia menggantinya dengan kostum ala opera tradisional lengkap dengan riasan wajah yang mencolok. Sontak, foto-fotonya menjadi viral dan diperbincangkan warganet Tiongkok melalui media sosial.

Dilansir dari Odditycentral, Senin (28/8/2017), dokter yang bernama Bai Shufang ini memakai kostum opera tradional saat berpraktik di Rumah Sakit Vitiligo, Beijing. Tentu terdapat alasan khusus melakukan hal ini. Ia mengganti baju dokter berwarna putih dengan kostum opera tradisional setelah mengetahui banyak pasien yang mengalami kesulitan bersikap terbuka terhadap kondisi kesehatan yang dialaminya.

Sebagai dokter spesialis penyakit kulit, Bai Shufang membutuhkan informasi selengkap-lengkapnya dari pasien yang tengah diperiksanya. Kepada media setempat ia mengaku, pasiennya menjadi lebih terbuka dan berani bicara setelah ia mengganti baju pratik dengan kostumnya ini. Pasalnya, karakter opera tradisional yang terias di wajahnya merupakan tokoh yang membawa ketenangan.

Apa yang dilakukan Bai Shufang menuai pro-kontra dari warganet. Ada yang mengkritiknya telah merusak standar baku dokter saat memeriksa pasien. Namun, ada pula yang membelanya dan memuji usahanya dalam membuat pasien lebih nyaman saat memasuki ruang praktik dokter.

Kepada media setempat, Bai Shufang menyebut telah membuat perbedaan dengan seragam barunya ini. Banyak pasiennya menjadi lebih santai dan mau bercerita banyak tentang apa yang ia alami. Tentunya, hal ini mempermudah tugasnya untuk menentukan tindakan medis selanjutanya terhadap pasien yang sedang ia hadapi.

Setidaknya, butuh waktu hingga satu jam bagi Bai Shufang untuk merias wajah dan merapikan kostum opera tradisional yang dikenakannya. Menurutnya, waktu yang ia habiskan untuk merias wajah sepadan dengan kemudahannya pasien untuk bercerita dan menganggap apa yang dilakukannya sekarang sebagai pengorbanan kecil seorang dokter bagi kemanusiaan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya