Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka pesawat yang kita tumpangi rentan terhadap penyebaran kuman dan penyakit. Kedua faktor ini dapat membuat tubuh Anda menjadi sakit. Apalagi bila kondisi kesehatan Anda tengah memburuk, Anda bisa rentan terkena penyakit.
Baca Juga
Advertisement
Bukan rahasia lagi bahwa kabin pesawat menjadi tempat yang sangat kotor, ditulis dari News, Selasa (29/8/2017). Namun, metode yang digunakan maskapai untuk mengantarkan penumpang memasuki kabin menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit menular, seperti virus ebola.
Travel + Leisure menjelaskan, selama ini maskapai mengarahkan penumpang masuk dari pintu depan ke belakang atau sebaliknya secara bersamaan.
Metode ini menyebabkan penumpang berkerumun di lorong kabin. Yang terjadi adalah penumpang mengantre untuk menuju ke kursi, juga menunggu penumpang lain memasukkan barang bawaan ke kotak kabin.
Kerumunan ini bisa memunculkan penyebaran penyakit, menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Arizona State University, Amerika Serikat.
Simak video menarik berikut ini:
Terapkan model baru
Para peneliti menyarankan sebuah model baru. Penumpang terbagi secara acak dalam kelompok dalam batas waktu tertentu, sehingga seluruh penumpang tidak masuk secara bersamaan.
Hal ini demi mencegah kerumunan di lorong kabin. Dengan adanya metode ini, risiko infeksi ebola yang menginfeksi 20 orang per bulan turun menjadi 40 persen.
Para peneliti juga menemukan, proses keluarnya penumpang setelah pesawat mendarat punya risiko lebih kecil penyebaran penyakit.
Saat keluar pesawat biasanya lebih cepat. Penumpang tidak butuh waktu lama untuk mengantre keluar.
Baca Juga
Vaksin MMR untuk Mencegah Penyakit Apa Saja? 3 Penyakit yang Bisa Dihindari dengan Vaksinasi Ini
Manfaat Kunyit untuk Mengobati Apa Saja? Ini 5 Keajaiban Kesehatannya yang Tak Terduga!
Penyakit Apa Saja yang Bisa Disembuhkan dengan Daun Kelor? Keajaiban di Balik Ungkapan Dunia Tak Selebar Daun Kelor
Advertisement