Liputan6.com, Ende Pantai Namrole di Ende, Nusa Tenggara Timur, bangga menyambut 68 kapal yacht--kapal pesiar mini--peserta Wonderful Sail 2 Indonesia 2017. Wisatawan mancanegara (wisman) penggemar wisata bahari ini tiba di Ende pada Senin, (28/8/2017).
Setelah bersandar di lokasi-lokasi eksotis Indonesia, mulai dari Maluku Tenggara, Banda Neira, Namroli, hingga Wanci di Wakatobi, yacht akan menyusuri perairan Indonesia, mulai dari Timur sampai Barat.
Advertisement
Para peserta berasal dari 11 negara dari kawasan Amerika, Oseania, dan Eropa. Reli yacht yang digagas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Multihul Solution ini memulai pelayarannya dari Opua, Selandia Baru, sejak Juli lalu, kemudian bergeser ke Papua Nugini dan bersandar di Royal Papua Yach Club, Port Moresby.
Kapal-kapal yacht tersebut akan berlayar melintasi Samudera selama tiga bulan, mulai dari Samudera Pasifik, kemudian masuk ke wilayah Indonesia.
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Raymond T. Lesmana, mengungkapkan bahwa Wonderful Sail 2 Indonesia 2017 ini telah dinaungi Peraturan Presiden nomor 105/2015 berisi tentang kunjungan kapal wisata asing atau yacht ke Indonesia.
Event ini mengemban misi teknis membangun wisata bahari melalui Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Dalam implementasi, kami mengadakan event reli yacht di mana nanti para yachter berhenti di sejumlah titik destinasi wisata dan kemudian diantisipasi dinas pariwisata masing-masing daerah terkait,” ujar Raymond, selaku organizer reli yacht di Indonesia.
Melalui kegiatan tersebut, ia berharap Pemerintah Daerah, terutama Bupati masing-masing daerah yang memiliki dermaga, mulai mengembangkan dermaga khusus untuk kapal-kapal wisata asing sehingga memberikan dampak ekonomi terhadap daerahnya.
“Nanti, para yachter bisa belanja dan makan di tempat itu, tanpa harus bersandar di pelabuhan-pelabuhan besar atau mampir ke resort," ucap Raymond.
Dia menambahkan, di masa depan, lokasi-lokasi tersebut bukan cuma menjadi tempat kapal-kapal yacht bersandar, tetapi juga menjadi lokasi wisata baru dan pusat seluruh kegiatan wisata bahari, seperti snorkling dan diving.
“Jadi nanti, pelabuhan ini nanti bisa menjadi pelabuhan khusus pariwisata,” kata Raymond.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyadari betul peningkatan pelayanan menjadi mesin penggerak untuk menarik yachter dari seluruh dunia datang ke Indonesia.
"Mulai dari clearance in and out, custom, Immigration Stamp Passport, karantina, dan Syahbandar harus all out membantu bila ingin wisata yacht Indonesia berkompetisi dengan global player lain," ujar Arief.
"Sekarang sudah jauh lebih baik, tinggal klik http://yachters-indonesia.id dan mengisi form tersedia, yachter sudah bisa masuk ke Indonesia. It's easy, kami akan perbaiki terus pelayanan,” ucap mantan Direktur Utama PT Telkom tersebut.
(*)