Djarot Ingin Pasar Tradisional Gabung Rusun dan Pusat Olahraga

Untuk revitalisasi hingga akhir 2017 masih ada 16 pasar yang akan dituntaskan PD Pasar Jaya. Sedangkan pada awal 2018 ada 13 pasar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Agu 2017, 11:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidaya saat peresmian Pasar Pelita, Tanjung Priok. (Liputan6.com/Delvira Chairani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memiliki cara sendiri, agar pasar tradisional di Ibu Kota tetap diminati warga. Djarot mengimbau agar PD Pasar Jaya melengkapi pasar dengan pusat olahraga, dan dalam jangka panjang membangun rusun di atas pasar.

"Kita harus berubah, karena persaingan berubah. Pasar dicampur misal gabung perumahan, rusun, pasar digabung kuliner dan sarana olahraga futsal. Dengan cara gitu bisa narik orang," kata Djarot saat meresmikan Pasar Pelita, Tanjung Priok, Selasa (29/8/2017).

Pada kesempatan sama, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, Pasar Pelita sudah tampil modern dan dilengkapi berbagai sarana penunjang, seperti lokasi parkir luas dan kios yang nyaman.

"Pembangunan pasar rakyat bersubsidi merupakan salah satu program sistematik Pemerintah DKI, sehingga masyarakat ekonomi rendah dapat berdagang dan tidak terbebani biaya yang besar," ujar Arief.

Pasar Pelita berdiri di atas lahan seluas 3.425 meter, dengan luas bangunan 2.592 meter persegi. Pasar ini mampu menampung 382 tempat usaha dari 255 pedagang.

"Untuk keamanan pasar sarana pendukung seperti hydrant dan CCTV juga sudah terpasang. Kita imbau agar pedagang dan masyarakat yang berbelanja, bisa ikut menjaga pasar agar tetap aman dan nyaman," tandas Arief.

Sementara, untuk revitalisasi hingga akhir 2017 masih ada 16 pasar yang akan dituntaskan PD Pasar Jaya. Sedangkan pada awal 2018 ada 13 pasar.


Standar Nasional

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya minta pasar tradisional direvitalisasi, agar jauh dari kesan kumuh dan mendorong warga ke pasar. Djarot ingin pasar tradisional di Jakarta berstandar nasional.

"Pasar tradisional ini kita kejar terus sesuai dengan standar nasional," kata Djarot di kawasan Koja, Kamis, 24 Agustus 2017.

Standar nasional yang dimaksud adalah pasar memiliki fasilitas lengkap, seperti toilet layak, parkir, musala, puskesmas, hingga tempat menyusui.

Bahkan, Djarot juga meminta agar pasar tradisional terintegrasi tempat hiburan, seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan pusat grosir milik DKI atau Jak Grosir. Dengan begitu, harga akan stabil dan pasar tetap ramai.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya