Liputan6.com, Seoul - Beberapa saat sebelum pukul 06.00 waktu Jepang, Selasa 29 Agustus 2017, Korea Utara menembakkan misil balistik yang melewati langit Jepang.
Rudal itu pecah menjadi tiga bagian di udara. Pecahannya kemudian mendarat sekitar 730 mil di lepas pantai Tanjung Erimo, Hokkaido, pada pukul 06.12, Selasa 29 Agustus 2017.
Meski sudah empat kali dilewati misil Pyongyang, Tokyo menyebut, insiden kali ini sebagai 'ancaman serius'. Sirene meraung dari televisi dan media sosial, memperingatkan penduduk yang tinggal di prefektur utara untuk mencari lokasi berlindung yang aman.
"Tindakan sembrono Korea Utara, adalah ancaman serius dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara kita," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Di tengah geger peluncuran rudal Korut, muncul kabar mengejutkan tentang Kim Jong-un.
Baca Juga
Advertisement
Badan intelijen Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS) mengungkapkan, diktator Kim Jong-un baru saja mendapatkan anak ketiga.
Seperti dikabarkan media Korut, Chosun Ilbo, Selasa (29/8/2017), hal tersebut terungkap dalam briefing atau rapat dengar pendapat NIS dengan Komisi Intelijen parlemen, Senin 28 Agustus 2017.
Rapat tersebut digelar sehari sebelum peningkatan eskalasi di Semenanjung Korea menyusul peluncuran rudal Korut hari ini. Namun kabarnya baru mengemuka belakangan.
Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju sempat menghilang dari pandangan publik sekitar 9 bulan tahun 2016 lalu.
Kim dan Ri menikah pada 2009. Anak pertama mereka dilaporkan lahir pada musim panas 2010, sementara yang kedua pada Januari 2013.
Kim Jong-un menutup rapat-rapat informasi soal keluarganya.
Namun, menurut mantan pebasket NBA, Dennis Rodman, yang berteman baik dengan Kim Jong-un, anak kedua pasangan nomor satu di Korut itu berjenis kelamin perempuan.
Sementara, jenis kelamin kedua anak lainnya tidak diketahui.
Seperti dikutip dari Business Insider, belum jelas apakah sang diktator telah memiliki anak laki-laki yang akan meneruskan takhta Dinasti Kim.
Kim Jong-un adalah generasi ketiga di garis keluarga Kim yang berkuasa di Korut -- sejak kakeknya, Kim Il-sung mendirikan negara itu pada 1948 dan memerintahkan invasi ke Korsel pada 1950, yang memicu Perang Korea.
Kim Jong-un Sang Diktator
Kim Jong-un mewarisi takhta Korut setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il pada 2011. Kala itu, usianya baru 27 tahun.
Ia melangkahi dua kakaknya dan diumumkan sebagai putra mahkota Dinasti Kim 15 bulan sebelum berpulangnya Sang 'Dear Leader'.
Pada Selasa 20 Desember 2011, Kim Jong-un tampil di televisi pemerintah, dengan wajah berlinang air mata, di depan peti kaca yang menyimpan jasad ayahnya, di Kumsusan Meorial Palace di Pyongyang. Ia satu-satunya orang muda di antara orang-orang dekat ayahnya yang berusia 60-an, 70-an, bahkan 80-an.
Meski diragukan dunia, namun media Korea Utara kala itu menunjukkan loyalitas mereka terhadap jenderal bintang empat termuda di muka bumi itu.
Oleh media Korut, Kim Jong-un dijuluki sebagai penerus yang hebat.
Awalnya, banyak yang meragukan kemampuannya memimpin. Tak sedikit mempertanyakan kekuatan yang dimiliki pria yang model rambutnya sedang digandrungi kawula muda Korut ini.
Sebab, berbeda dengan sang ayah yang 'magang' 20 tahun di samping Kim Il-sung--pendiri Korea Utara yang meninggal tahun 1994, Kim Jong-un bisa dikatakan sebagai pemimpin karbitan.
Seperti dimuat Washington Post, para ahli memperkirakan, pemimpin muda itu memerlukan otak, juga otot para sekutu ayahnya--sebelum resmi mengambil alih kekuasaan.
Saat menunjuk putra mahkotanya, "Kim Jong-il dalam keadaan panik, mengejar waktu," kata Jonathan Pollack, ahli Korea Utara dari Brookings Institution, Washington. "Dan ia kalah."
Para analis mengatakan, ada dua orang kepercayaan keluarga yang bakal menjadi pelindung utama Kim Jong-un: bibi dari pihak ayah, Kim Kyong Hui dan suaminya, Jang Song Thaek. Keduanya dianggap memiliki pengaruh dan aliansi yang kuat.
Namun, sang pemimpin muda menjelma jadi diktator yang mengerikan. Di dalam negeri, ia rajin mengeksekusi lawan-lawan politiknya. Tak terkecuali bekas mentornya yang juga pamannya sendiri, Jang Song Thaek. Sementara, nasib sang bibi hingga kini misterius.
Sementara, kepada dunia luar, ia mengancam negeri-negeri tetangga, bahkan Amerika Serikat, dengan pengembangan rudal balistik dan senjata nuklir.
Saksikan video berikut ini:
Advertisement