Liputan6.com, Jakarta - Korban agen umrah dan haji First Travel memadati Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat. Mereka ingin mengambil paspor.
Pantauan Liputan6.com, setiap jemaah langsung datang ke ruang auditorium lantai I, Bareskrim Polri. Mereka datang dengan membawa dokumen sebagai tanda bukti.
Advertisement
Setiap korban First Travel yang akan masuk ditanyai oleh salah satu petugas tentang nama koordinator. "Nama koordinatornya siapa bu," ucap salah seorang petugas di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Salah seorang jemaah asal Bandung, Sumiyati, menyatakan butuh waktu 1,5 jam untuk mencari paspor itu. Sebab, kondisi ruangan pengambilan paspor tidak tertata rapi.
Menurut dia, paspor yang kembali kepadanya masih terbungkus rapi seperti saat dia menyerahkannya ke kantor First Travel pada Januari 2017.
"Jadi kita tadi nemuin di salah satu boks. Soalnya ada 10 box gitu. Itu tergantung nama koordinator. Kita 12 orang dapat koordinator atas nama Kiki," kata Sumiyati.
Saksikan video berikut ini:
Mekanisme Ambil Paspor
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menjelaskan mekanisme pengembalian paspor-paspor jemaah First Travel di Crisis Center Bareskrim Polri.
"Mekanismenya ditempatkan di Crisis Center di Bareskrim. Mereka (calon jemaah) yang merasa paspornya sudah di First Travel, kemudian ingin mengambil karena bukan dijadikan alat bukti, bisa dilakukan dengan cara datang ke Crisis Center membawa fotokopi KTP disertai dengan nomor telepon yang bisa dihubungi," ujar Rikwanto.
Dia menuturkan, proses tersebut membutuhkan waktu karena banyak paspor yang diamankan. Oleh karena itu, dia meminta calon jemaah bersabar dalam proses pengembalian paspor.
"Kemudian petugas Crisis Center akan mencari paspor di antara tumpukan 14 ribu itu karena memang tidak tersusun rapi, ditumpuk begitu saja. Jadi perlu waktu," terang Rikwanto.
Dia menjelaskan nantinya calon jemaah tidak perlu mengantre di Crisis Center Bareskrim Polri untuk mengambil paspornya masing-masing. Petugas Crisis Center sendiri yang akan menghubungi mereka.
"Apabila sudah ditemukan, yang bersangkutan akan dihubungi. Jadi bukan nunggu antre di situ. Jadi akan dihubungi lewat nomor telepon yang diberikan," tutur Rikwanto.
Advertisement