Gagal Raih Emas, Milla: Dasar Sepak Bola Indonesia Harus Dibenahi

Garuda Muda meraih perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1 di Stadion Selayang

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Agu 2017, 19:20 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, memimpin latihan anak asuhnya di Padang Kelab Aman, Kuala Lumpur, Rabu (16/8/2017). Indonesia akan menghadapi Filipina pada laga kedua Grup B SEA Games 2017. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Timnas Indonesia menyabet medali emas SEA Games 2017 meleset. Skuad berjulukan Garuda Muda harus puas cuma meraih medali perunggu.

Garuda Muda meraih perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1 di Stadion Selayang, Selangor, Selasa (29/8/2017). Myanmar unggul terlebih dahulu melalui Than Paing pada menit ke-22.

Namun, Timnas Indonesia U-22 mampu menyamakan kedudukan setelah tendangan Evan Dimas berbelok arah usai mengenai Hein Thiha Zaw pada menit ke-56. Garuda Muda mencetak dua gol tambahan melalui Septian David Maulana dan Rezaldi Hehanusa.

Raihan ini tak memutus rekor buruk Timnas Indonesia U-22 di pentas SEA Games. Terakhir kali Indonesia meraih medali emas di SEA Games pada 1991.

Sebagai pelatih, Luis Milla mengatakan, dirinya membutuhkan analisa yang panjang untuk memutus raihan negatif Indonesia di SEA Games. Menurutnya, ada banyak hal yang harus dilakukan Indonesia untuk meraih emas di SEA Games.

"Menurut saya itu butuh analisis yang panjang. Tapi kita harus perbaiki dasar sepak bola. Kompetisi usia muda, adanya tempat anak-anak main, infrastruktur," kata Milla usai pertandingan.

"Ini butuh waktu, tak bisa instan. Butuh plan bagus untuk perbaikan. Dan kurikulum, supaya ide dan cara kita bermain bisa diaplikasikan kepada anak-anak usia muda," ujar pelatih asal Spanyol tersebut.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-22 gagal meraih medali emas setelah dikalahkan tuan rumah SEA Games 2017, Malaysia dengan skor 0-1 di Stadion Shah Alam, dua hari lalu.

 

Saksikan video menarik lainnya di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya