Mendagri: Menteri Kabinet Harus Sukseskan Jokowi di Pilpres 2019

Koalisi parpol memang bersifat cair dan tidak permanen. Setiap parpol punya kesepakatan dan tawaran sebelum menentukan dukungan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Agu 2017, 06:37 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para menteri untuk bekerja lebih baik mendekati tahun politik 2018. Salah-salah, persepsi masyarakat bisa negatif terhadap pemerintah.

Menteri Dalam Negari Tjahjo Kumolo mengartikan, pesan Jokowi ini sebagai tanda agar para menteri bisa bekerja efektif. Tidak hanya untuk kesuksesan pemerintah, tapi kesuksesan Jokowi pada Pilpres 2019.

"Ini kan bagian dari sebuah tim. Tim setidaknya menyukseskan program-program Pak Jokowi, mensukseskan Nawacita, termasuk mensukseskan Pak Jokowi di Pilpres 2019," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.

Dia mengatakan, menteri Kabinet Kerja merupakan sebuah koalisi permanen dalam pemerintah. Terlepas mereka yang sudah bergabung sejak awal atau yang baru masuk di tengah pemerintahan. Karena itu, besar harapan Tjahjo koalisi partai politik 2019 tidak berubah.

"Mudah-mudahan, minimal ini," imbuh dia.

Politisi PDIP itu menyadari, koalisi parpol memang bersifat cair dan tidak permanen. Setiap partai politik punya kesepakatan dan tawaran masing-masing sebelum menentukan dukungan.


Saksikan tayang video menarik berikut ini:

 


Tawar Menawar Posisi

"Apakah yang sekarang ini akan mendukung Pak Jokowi, bisa iya bisa tidak. Karena mohon maaf, semua partai pendukung itu kan bargaining-nya bagaimana bisa dapat posisi wapres. Kan wapresnya hanya satu," ucap Tjahjo.

Ketika target itu tidak tercapai, bisa saja tawaran berubah menjadi anggota kabinet. Atau bahkan keluar dari koalisi dan membuat koalisi baru.

"Sah-sah saja, wong tidak ada, pendukung Pak Jokowi tidak ada akte notaris, tidak ada kok," tutur dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya