Liputan6.com, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) meraih kontrak baru Rp 21,8 triliun hingga akhir Juli 2017. Capaian tersebut tumbuh 44,3 persen dibandung periode sama tahun sebelumnya Rp 15,1 triliun.
Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, target tersebut mencapai 53,7 persen dari target tahun ini.
"Sampai akhir Juli ini, perseroan berhasil mencapai kontrak baru sebesar 53,7 persen dari total target yang ditetapkan oleh perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp 40,6 triliun," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru di induk usaha Rp 18,8 triliun. Lalu, kontrak baru di anak usaha Rp 3 triliun.
Beberapa proyek yang diraih perseroan hingga Juli ini antara lain Tunjungan Boulevard sebesar Rp 465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru Rp 450 miliar.
"Dengan mengantongi kontrak baru sampai dengan Juli 2017 sebesar Rp 21,8 triliun, manajemen perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp 40,6 triliun ini dapat terlampaui di akhir tahun ini," ujar dia.
Di sisi lain, anak usaha perseroan yakni PT PP Presisi akan melaksanakan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada November 2017. PP Presisi akan melepas saham maksimal 35 persen ke publik dengan target dana raihan Rp 3 triliun.
Dana tersebut sebanyak 70 persen digunakan akan digunakan belanja modal dan sisanya 30 persen digunakan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan.
Untuk diketahui, PTPP membukukan laba bersih sebesar Rp 732 miliar pada Juli 2017 atau meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 431 miliar. Laba itu sebanyak 43 persen dari target total tahun ini Rp 1,7 triliun.
Anak usaha
PT PP akan melepas saham tiga anak perusahaan ke publik atau initial public offering (IPO) tahun ini. Total dana yang bakal diserap sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun.
Direktur Utama PT PP Tbk, Tumiyana, mengatakan, tiga anak usaha tersebut PT PP Presisi, PT PP Energi, dan PT PP Urban. "Targetnya Rp 10 triliun-12 triliun," kata dia.
PT PP Presisi mengincar dana sekitar Rp 3 triliun. Kemudian, PT PP Energi sebesar Rp 5 triliun dan PT Urban sebesar Rp 3 triliun. "Yang Rp 3 triliun itu PT PP Urban," ujar dia.
Sementara, dia menuturkan, PT PP Presisi akan melepas saham terlebih dahulu di BEI. Dia mengatakan, perseroan telah menunjuk beberapa penjamin emisi antara lain Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indinesia, dan Mandiri Sekuritas.
"Masih proses, yang dulu PT PP Presisi. Oktober 2017 sudah done itu, sudah di Bursa," tandas dia.