Aris Budiman Sebut Novel Baswedan Terlalu Powerful di KPK

Aris menyebut, Novel merupakan orang yang dapat mengubah kebijakan yang tidak seide dengannya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Agu 2017, 07:31 WIB
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman saat memenuhi panggilan Rapat Dengar pendapat bersama Pansus Hak Angke KPK, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Pol Aris Budiman mengungkapkan bahwa Novel Baswedan adalah sosok berpengaruh di lembaga antirasuah itu. Hal ini disampaikan Aris dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pansus Hak Angket KPK di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017. 

"Orang ini terlalu powerful. Barangkali yang bisa mempengaruhi kebijakan," kata Aris. 

Penyataaan Aris ini berawal dari pertanyaan anggota Pansus Junimart Girsang. Junimart melanjutkan pertanyaan dari Ketua Pansus Hak Angket Agun Gunandjar Sudarsa, yang menduga bahwa sosok powerfull itu memiliki hubungan dengan Wadah Pegawai KPK.

"Jadi saudara sudah sampaikan tentang kinerja, tentang suasana di sana. Kalau saudara tak mau sampaikan nama, saya sebutkan, nama ini kan rahasia umum. Orang yang sudah dapat surat peringatan?" kata Junimart.

"Apa benar Novel Baswedan?" tanya Junimart lagi.

"Betul," jawab Aris.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:


Novel Sosok Berbahaya

Aris juga mengatakan bahwa Novel merupakan sosok yang dapat membahayakan KPK. Novel merupakan orang yang dapat mengubah kebijakan yang tidak seide dengannya. 

"Kalau ada orang-orang seperti ini susah. Kebijakan-kebijakan organisasi kalau tidak seide enggak akan bisa," tutur Aris. 

Kendati begitu, Aris meminta agat Pansus tidak mengucilkan Wadah Pegawai KPK. Dia menuturkan banyak pegawai KPK yang hatinya tulus untuk memberantas korupsi di Indonesia. 

"Organisiasi Wadah Pegawai ini bagus. Banyak sekali pegawai KPK yang hatinya bersih dan baik. KPK organisasi yang kita dukung. KPK punya kesempatan memberantas korupsi," Aris memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya