PNS Senang Wali Kota Tegal Terjaring OTT KPK

Para PNS secara spontan sujud syukur di teras rumah dinas Wali Kota sebagai ungkapan gembira atas penangkapan tersebut.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 30 Agu 2017, 09:30 WIB
PNS Senang Wali Kota Tegal Terjaring OTT KPK (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Siti Masitha Soeparno pada Selasa 29 Agustus 2017 petang oleh penyidik KPK, disambut gembira belasan PNS non job dan sejumlah aktifis serta mahasiswa. Mereka secara spontan sujud syukur di teras rumah dinas Wali Kota sebagai ungkapan gembira atas penangkapan tersebut.

Selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Tegal, secara sepihak Masitha membebastugaskan 13 kepala dinas. Bahkan, pembebastugaskan ini sempat mengganggu aktivitas pelayanan publik.

Atas kekisruhan itu, para PNS melakukan gugatan ke PTUN Semarang dan menang hingga tingkat kasasi.

Namun, amar putusan PTUN Semarang itu tak dijalankan oleh Wali Kota Tegal. Sehingga kini 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dijabat oleh pelaksana tugas.

Seorang PNS yang di-nonjob-kan, Khaerul Huda mengaku, penangkapan Wali Kota Tegal merupakan bukti bahwa tata kelola pemerintahan Kota Tegal sangat buruk.

"Sudah terbongkar sekarang kebenaran memihak kepada keadilan bagi rakyat Kota Tegal. Sudah sangat jelas tata kelola pemerintahan Kota Tegal sejak kepemimpinanya sangat buruk dan banyak menimbulkan persoalan," ucap Khaerul Huda, Rabu (30/8/2017).

Ia pun berharap setelah dilantiknya pejabat pengganti oleh Kemendagri. Tiga belas PNS nonjob bisa dikembalikan ke tempat semula.

"Enggak mau dia diingatkan orangnya, sampai kami dinonjobkan tanpa dasar apapun. Adanya penangkapan OTT KPK ini membuktikan apa yang kami perjuangkan adalah benar. Ini kan katanya karena pembangunan RSUD Kardinah, pasti nanti banyak hal yang terkait," tandas Khaerul.


Prihatin

Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh mengaku prihatin dengan penangkapan Siti Masitha Soeparno.

"Saya prihatin mas atas peristiwa itu (OTT KPK) kepada ibu Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno," ucap Nursholeh melalui sambungan telepon.

Nursholeh enggan berkomentar lebih jauh terkait OTT KPK tersebut. "Saya tidak bisa berkomentar dulu, karena sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, besok akan datang ke Kota Tegal," dia menambahkan.

Menurut dia, kedatangan Gubernur Ganjar ke Kota Tegal untuk mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pascapenangkapan Wali Kota Tegal oleh KPK.

"Nanti Pak Ganjar yang mengumpulkan OPD. Yang jelas sebagai wakil saya tak bisa berkomentar banyak, pak Ganjar mau kesini memberi arahan kepada OPD - OPD," ungkap dia.

Saat ditanya kesiapan menggantikan peran Wali Kota Tegal memimpin pemerintahan, Nursholeh pun kembali enggan memberikan komentar lebih jauh.

"Nanti ya nunggu arahan Pak Gubernur dulu seperti apa," kata Nursholeh.

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya