Liputan6.com, Los Angeles - Katy Perry belakangan ini dituntut oleh seorang petugas panggung yang mengaku kehilangan jari kakinya saat kecelakaan di Prismatic World Tour pada 2014 lalu. Petugas wanita bernama Christina Fish itu mengklaim bahwa kecelakaan terjadi saat tur tersebut digelar di Raleigh, Carolina Utara.
Selama digelarnya konser dalam tur Katy Perry selama 2014, Christina Fish diminta untuk membantu memindahkan dinding, seperti disampaikan TMZ, Selasa (29/8/2017). Namun, tembok tersebut macet dan meluncur di kakinya. Saat itu, Christina merasa sepatunya penuh dengan darah.
Baca Juga
Advertisement
Christina pun ditawari es tapi tidak ada seorang pun yang memanggil ambulans. Ia pun harus menghubungi seorang teman untuk menjemputnya dan membawanya ke UGD. Menurutnya, jari kaki kanannya itu terpaksa harus diamputasi. Sehingga, ia tidak bisa menggunakan kakinya selama berbulan-bulan.
Selain itu, Christina juga mengatakan bahwa dirinya menderita tekanan emosional yang sangat berat. Ia mengklaim bahwa dokter ortopedi memerintahkannya untuk menjaga jari kakinya yang sudah mati itu selama mungkin sebelum diamputasi. Ia juga mengaku sudah tidak bisa lagi mengikuti yoga karena telah kehilangan jari kakinya.
Insiden hingga amputasi jari kakinya itu, mendorong Christina untuk menuntut Katy Perry, Live Nation, dan sekelompok perusahaan produksi panggung dengan uang yang berjumlah besar. Perwakilan Katy hingga kini belum menanggapi isu baru tersebut.
Simak juga video berikut ini:
Kesuksesan Konser
Katy Perry sendiri menutup Prismatic World Tour di Kosta Rika pada Oktober 2015. Selama tur, sang penyanyi mengunjungi beberapa negara bagian Eropa, Asia, Australia, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Sesaat sebelum pertunjukan terakhir, Katy Perry menulis di Twitter mengenai rasa bersyukurnya kepada Yang Maha Kuasa atas kesuksesan konser-konser di sepanjang turnya itu.
Belakangan, Katy Perry terpaksa menunda tur bertajuk Witness: The Tour karena produksi panggung yang mundur dan tidak dapat dihindari.
Bintang pop 32 tahun itu awalnya dijadwalkan untuk memulai tur di Colombus, Ohio, Amerika Serikat, pada 9 September 2017. Namun, pada 17 Agustus 2017, Katy mengumumkan bahwa turnya akan dimulai 12 hari kemudian di Kanada.
Baca Juga
Kelompok Penerbang Roket Gambarkan Filosofi Perjalanan Band dalam Rilis Album Baru Berjudul KOMA
Chintya Gabriella Siapkan Single Terbaru Sebagai Pengingat Hidup Bermakna
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2
Advertisement