Liputan6.com, Jakarta Kondisi berat badan turun dapat terjadi pada pasien kanker. Gejala penurunan berat badan yang disebut kaheksia ini terjadi karena pasien kanker mengalami malnutrisi.
Baca Juga
Advertisement
Malnutrisi berupa kekurangan atau kelebihan nutrisi bisa dialami sebelum, selama, dan setelah pengobatan kanker. Pasien akan kehilangan nafsu makan sehingga berat badannya turun drastis.
Ditemui dalam acara "Pemenuhan Nutrisi pada Pasien Kanker" di Hotel JS Luwansa, Jakarta, ditulis Rabu (30/8/2017), dr Noorwati S.SpPD, KHOM mengatakan, dampak yang terjadi dari malnutrisi.
"Pasien akan semakin kurus. Otot dan lemaknya hilang. Penyebabnya bukan hanya malnutrisi saja, melainkan sel kanker yang membutuhkan zat dari otot dan lemak sebagai energi," jelas dr Noorwati, yang juga Dokter Spesialis Hematologi Onkologi RS Kanker Dharmais.
Jika kaheksia tidak segera ditangani, maka pasien sulit kembali ke berat badan normal.
Simak video menarik berikut ini:
Risiko kematian
Dampak berbahaya dari malnutrisi pada pasien kanker yakni memengaruhi pengobatan dan perawatan kanker yang dilakukan. Kemoterapi dan radioterapi tidak akan bekerja efektif.
"Pasien kanker juga bisa sakit terus menerus dan tidak sembuh-sembuh. Energi hilang, badan lemas. Bahkan ke kamar mandi saja tidak bisa. Tidak bisa komunikasi juga," ucap dr Noorwati.
Selain itu, tingkat harapan hidup menurun. Risiko kematian akan semakin meningkat. Untuk menghindari malnutrisi pada pasien kanker, makanan yang diberikan harus bervariasi. Hal ini demi menggugah selera untuk makan.
Sebenarnya, tidak ada batasan dan pantangan dalam mengonsumsi makanan. Pasien kanker bisa makan apa saja (selama makanan tersebut sehat). Misal, perbanyak makan buah.
Advertisement