Backdoor Listing, Indonesia AirAsia Bakal Masuk Pasar Saham

Pemegang saham Indonesia AirAsia akan jadi pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2017, 11:20 WIB
Pekerja tengah melintas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/5).PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan fraksi harga yang baru yang dimulai Senin, 2 Mei. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana sekitar Rp 3,4 triliun. Dana hasil aksi korporasi ini lantaran perseroan akan fokus ke usaha jasa penerbangan komersial berjadwal.

Mengutip laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/8/2017), perseroan dengan kode saham CMPP ini akan melepas 13,46 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Total dana yang akan diraup sekitar Rp 3,41 triliun.

Rasio rights issue tersebut bagi pemegang saham sebanyak 337 saham lama akan mendapatkan 23.818 saham baru. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issuenya akan kehilangan kepemilikan saham atau rasio dilusi 97,97 persen.

Dana hasil rights issue sekitar 76 persen digunakan untuk mengambilalih sekuritas perpetual saham PT Indonesia AirAsia (IAA) senilai Rp 2,6 triliun. Sisanya sekitar 24 persen untuk modla kerja RMPP dan entitas anak RMPP.

PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd (AIL) yang juga sebagai pemegang saham utama PT Indonesia AirAsia (IAA) menjadi pembeli siaga. Hal ini berdasarkan perjanjian pembeli siaga dengan persyaratan pada 29 Agustus 2017. Seperti diketahui, AirAsia memegang sekitar 49 persen saham PT Indonesia AirAsia.

Usai diperolehnya sekuritas perpetual, RMPP akan konversikan seluruh sekuritas perpetual Indonesia AirAsia dengan tingkat konversi Rp 10.789.550 menjadi saham baru PT Indonesia AirAsia sebanyak 241.067 lembar saham. Atas jumlah saham itu, kepemilikan RMPP di Indonesia AirAsia menjadi 57,25 persen.

Sebelum pelaksanaan rights issue, kepemilikan saham RMPP antara lain PT Rimau Multi Investama sebesar 76,24 persen dan masyarakat sekitar 23,76 persen. Usai pelaksanaan rights issue kepemilikan saham RMPP antara lain RMI sebesar 1,19 persen, masyarakat 23,76 persen, Fersindo Nusaperkasa sebesar 36,26 persen dan AirAsia Investment Ltd sebesar 36,76 persen.

Adapun bila Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd bertindak sebagai pembeli siaga atas porsi saham RMI dan publik tidak melaksanakan haknya, kepemilikan saham RMPP antara lain RMI sebesar 1,55 persen, publik sebesar 0,48 persen, PT Fersindo Nusaperkasa sebesar 49,96 persen dan AirAsia Investment Ltd sebesar 48 persen.

Jadi lewat RMPP, AirAsia melakukan backdoor listing. Aksi korporasi backdoor listing merupakan akuisisi perusahaan non terbuka terhadap perusahaan terbuka.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:


Rimau Multi Putra Pratama Gelar RUPSLB

PT Rimau Multi Putra Pratama ini sebelumnya bergerak di usaha kegiatan bisnis penjualan batu bara dan jasa pelayaran. Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan divestasi seluruh saham yang dimiliki RMPP di PT Multi Mekar Lestari dan PT Rimau Shipping. Sebanyak 55 persen saham PT Mekar Lestari senilai RP 5,5 miliar kepada PT Senamas Indonesia dan sebanyak 65 persen saham Rimau Shipping dengan rincian 64 persen kepada PT Senamas Indo Mulia dengan nilai Rp 4,14 miliar dan 1 persen kepada Kevin Yatmiko senilai Rp 60 juta.

Untuk melakukan aksi korporasi tersebut perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 6 Oktober 2017.

Agenda RUPSLB perseroan antara lain persetujuan atas perubahan anggaran dasar RMPP sehubungan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor dalam RMPP untuk rights issue.

Kedua, persetujuan atas rencana RMPP untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor melalui rights issue.

Ketiga, persetujuan inbreng berupa sekuritas perpetual yang dapat dikonversi ke dalam saham PT Indonesia AirAsia oleh PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd selaku pembeli siaga. Selain itu, pemegang saham utama Indonesia AirAsia sebagai setoran modal atas seluruh saham yang tidak diambilbagian oleh PT Rimau Multi Investama selalu pemegang saham utama RMPP.

Keempat, persetujuan konversi sekuritas perpetual menjadi saham di PT Indonesia AirAsia oleh RMPP yang diperoleh Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd. Kelima, persetujuan atas divestasi anak perusahaan RMPP yaitu PT Multi Mekar Lestari dan PT Rimau Shipping.

Seperti diketahui, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) dalam rangka cooling down pada 22 Agustus 2017.

Langkah ini dilakukan untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. BEI memperpanjang suspensi pada 23 Agustus 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya