Liputan6.com, Cilegon - Pembangunan tahap awal Pelabuhan Cilegon Mandiri Bosowa Warnasari (CMBW) atau yang kerap disebut Pelabuhan Warnasari, di Cilegon, Banten, resmi dilakukan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Hari ini kita memang membangun sisi darat, tapi kita harus membangun optimismenya. Di mana, Pak Wali Kota (Cilegon) dan Pak Dirut (PT Pelabuhan Cilegon Mandiri) telah mendapatkan klien, ini merupakan sisi marketing yang baik," kata Budi Karya, dalam sambutannya, Rabu (30/08/2017).
Pihaknya pun meminta Pemerintah Kota Cilegon yang baru mengurus izin pembangunan darat, segera menyelesaikan izin pembangunan di wilayah lautnya. Hal ini berguna agar pembangunan pelabuhan yang telah digagas sejak 2001 itu tepat waktu penyelesaian pengerjaannya pada 2019.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu dilakukan karena Banten merupakan pintu masuk ke ibu kota Jakarta. Terlebih, pembangunan CMBW merupakan perusahaan joint venture antara PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) selaku BUMD Kota Cilegon bersama PT Bosowa Bandar Indonesia. Masing-masing kepemilikan saham 52 persen dan 49 persen saham. Pengoperasian pelabuhan tersebut dilakukan Pelindo II.
"Sehingga sisi pelabuhan harus dimaksimalkan dengan baik. Sehingga wisata, kegiatan industri dan masyarakat bisa menjadi lebih baik. Saya meminta agar Pak Wali Kota Cilegon menyelesaikan perizinan sisi laut," jelas dia.
Pembangunan Pelabuhan Warnasari juga akan mendukung program Kementerian Perhubungan sehingga jadi pelabuhan terpadu.
"Pelabuhan ini juga akan mendukung program Kemenhub agar pelabuhan daerah di Indonesia menjadi pelabuhan terpadu. (Dirintis) Sejak awal Otda berlaku di tahun 2000-an," kata Tb.Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon.
Pembangunan Pelabuhan Warnasari saat ini merupakan tahap satu yang meliputi pembangunan trestel 1090m x 15m dengan struktur deck on pile, Jetty 280m x 40m untuk curah kering dengan struktur deck on pile, Jetty 470m x 15m untuk curah cair dengan struktur deck on pile, dan gudang tertutup dengan kapasitas 500 ribu metrik ton dilengkapi dengan konveyor.
Kemudian jembatan timbang sebanyak empat unit dengan kapasitas masing-masing 120 ton, tangki timbun dengan kapasitas 500 ribu kiloliter dilengkapi dengan instalasi pompa dan perpipaan, dilengkapi dengan flow meter, jalan akses sepanjang 3 ribu meter dengan lebar 26 meter, dan luas perkantoran 1,5 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun.
Pelabuhan tersebut akan menjadi lokasi bongkar muat pelabuhan curah kering, curah cair, dan curah lepas yang memiliki kedalaman laut pada dermaganya mencapai 20 meter.
Saksikan Video Menarik di Bawah:
Pelabuhan Warnasari Dibangun
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon segera membangun Pelabuhan Warnasari, Cilegon, Banten. Pelabuhan ini akan berdiri di atas lahan seluas 36 hektare.
"Akhirnya Pak Menteri (Menhub) setuju, tidak ada masalah. Tapi ada beberapa kajian, soal bisnis dan segala macam. Tadi sudah diserahkan kajiannya. Tinggal soal persiapan Pak Menteri untuk groundbreaking," kata Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon, Senin, 29 Mei 2017.
Hingga kini tidak ada persoalan berarti, baik antara PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) ataupun pelabuhan lain yang dikelola oleh pihak swasta yang berada di Kota Cilegon.
Menurut Iman, keberadaan pelabuhan tersebut telah diatur dalam dalam UU 17 Tahun 2008 yang mengatur mengenai industri pelayaran di Indonesia, "Yang diharuskan dalam UU Nomor 17, Pelindo tidak masalah. Nanti Pelindo akan bertugas juga," ia menegaskan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan segera mengeluarkan izin pembangunan Pelabuhan Warnasari, Cilegon, Banten. Pembangunan ini diharapkan bisa beroperasi pada 2019.
Advertisement