Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menjalankan program Bedah Kampung Nelayan. Program ini dimaksudkan untuk menata dan mempercantik kampung nelayan di Indonesia yang dianggap kurang layak.
Di Indonesia sendiri saat ini ada 12.827 kampung nelayan. Dari total tersebut, setidakny ada 3.000 kampung nelayan yang kurang layak dan perlu ada pembedahan. KKP mentargetkan setidaknya hingga 2019, 1.500 kampung sudah bisa dilakukan pembedahan.
Direktur Jendral Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja mengaku pada 2018, setidaknya KKP bisa membedah 100 kampung nelayan dengan anggaran Rp 28 miliar. Dalam pengerjaannya, KKP menggandeng BUMN melalui anggaran Corporate Social Responsibilty (CSR).
Baca Juga
Advertisement
"Jadi kita sedang cari modelnya, dan kita harapkan bisa memiliki 20 model percontohan yang bisa diaplikasikan di kampung nelayan lainnya," kata Sjarief di kantornya, Rabu (30/8/2017).
Dalam melakukan bedah kampung, KKP melakukan perbaikan dari infrastruktur dasar seperti selokan, pembersihan dan penyediaan tempat sampah, penyedaiaan air bersih hingga ke pembedahan rumah nelayan yang dianggap tak layak huni.
Namun begitu, Sjarief mengharapkan dalam pembedahan ini harus memiliki konsep. Sehingga kampung nelayan yang mulanya kumuh dan tidak teratur, menjadi bersih dan cantik.
"Jadi seperti Kampung Pelangi, ke depan kampung nelayan ini kita buat warna-warni, sehingga bisa jadi objek wisata juga, ini kan bagus," tegas dia.
Saat ini KKP telah melakukan pembedahan tiga kampung nelayan, yaitu kampung nelayan Mola Utara di Wakatobi pada 3 April 2017, kampung nelayan Karang Mulya di Serang pada 15 Juli 2017 dan kampung nelayan Penjajap di Sambas pada 27 Agustus 2017.
Sementara kampung nelayan yang akan kembali dibedah hingga akhir 2017 adalah Kampung Nelayan Sungsang II di Banyuasin dan kampung nelayan Lohguna di Lamongan. Masing-masing kampung ini direncanakan akan dibedah pada September dan November 2017.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: