Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG akan didorong dari bursa saham regional dan global.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih rentang konsolidasi usai sentuh rekor tertinggi. IHSG berpotensi menguat jelang rilis data ekonomi pada awal September.
"IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.823-5.945 pada Kamis pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Kamis (31/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Hal senada dikatakan Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana. Ia menuturkan, IHSG berpeluang naik di kisaran 5.830-5.910.
"Kenaikan bursa regional dan global serta bargain hunting oleh investor domestik pengaruhi IHSG," kata dia.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan Aditya memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 30 Agustus 2017, IHSG turun 15,70 poin atau 0,27 persen ke level 5.872,50. Indeks saham LQ45 melemah 0,31 persen ke level 979,68. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 188 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 157 saham menguat dan 113 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.893,90 dan terendah 5.863,14.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: