Liputan6.com, Jakarta Anak-anak, apalagi yang beranjak remaja mungkin lebih gemar keluar rumah. Maklum saja, mereka tengah mengeksplorasi lingkungan di sekelilingnya. Bagaimanapun keluarga nomor satu sehingga ketika anggota keluarga sedang berkumpul, anak-anak pun perlu ikut.
Namun, bagaimana bila mereka cenderung menolak untuk berada di rumah? Menurut Psikolog keluarga Ajeng Raviando, jangan suruh mereka ke rumah, tetapi buat jadi betah.
Advertisement
"Bagaimana cara membuat betah? Buat rumah jadi nyaman. Terutama di ruang yang keluarga berkumpul bersama-sama, yakni ruang keluarga," kata Ajeng saat ditemui di Tangerang Selatan, Rabu (30/8/2017).
Penataan rumah merupakan kunci agar seluruh anggota keluarga betah di rumah. Jika semua merasa nyaman dan merasa kebutuhannya terakomodasi di rumah, mereka tidak perlu disuruh untuk menikmati waktu-waktu bersama keluarga di rumah.
Ajeng menyarankan untuk melibatkan setiap anggota keluarga untuk menata rumah. Ketahui pula setiap kebutuhan dari anggota keluarga. Kemudian pilihlah perabot yang tepat untuk melengkapi ruang.
Saksikan juga video menarik berikut ini.
Tips Mengatur Ruang Keluarga
Setiap anggota keluarga biasanya memiliki kebutuhan berbeda dengan keluarga. Ada yang senang menonton televisi, membaca, menggambar, atau bahkan tidur.
Maka pastikan untuk menyediakan perabot yang mengakomodasi kebutuhan mereka. Misalnya, ayah dan ibu menonton televisi sambil mengobrol, anak yang hobi menggambar disediakan meja kecil untuk menyalurkan hobinya.
Pemilihan tema dan warna pun sebaiknya dipadupadankan sesuai dengan keinginan setiap anggota keluarga. Misalnya ayah menyukai warna-warna berani dan unik, ibu menyukai warna kalem, dan anak menyukai warna yang manis dan girly. Semuanya dapat dikombinasikan dari mulai cat tembok hingga warna perabot.
Advertisement