‎Ini Peran Pria Terduga Saracen yang Ditangkap di Pekanbaru

Dengan perubahan ini, grup Saracen hanya bisa diakses oleh anggota akun saja.

oleh M Syukur diperbarui 31 Agu 2017, 05:19 WIB
Kediaman warga Pekanbaru yang sempat berfoto dengan koordinator Saracen Jasriadi dan mengenakan kaos bertuliskan Saracen. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Muhammad Abdullah Harsono --sebelumnya ditulis Muhammad Abdul Harsono-- yang ditangkap Tim Satgas Siber Mabes Polri ternyata punya peranan penting dalam sindikat Saracen. Dia diduga sebagai pembuat akun grup Saracen dan mengubahnya setelah Jasriadi ditangkap sebelumnya.

Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, pelaku ditangkap di rumah orangtuanya di Jalan Bawal, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, pada Rabu 30 Agustus 2017 pukul 06.00 WIB. Dia langsung dibawa ke kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.

Di sana, pria 40 tahun ini diinterogasi sampai petang hingga akhirnya diterbangkan ke Jakarta pada pukul 17.30 WIB. Hasilnya, diperoleh peranan pelaku dalam sindikat Saracen yang selama ini menyebarkan ujaran kebencian berbau Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).

"Kepada petugas dia mengaku sebagai pembuat akun grup Saracen," terang mantan Kapolres Pelalawan, Riau ini, Rabu malam (30/8/2017).

Selain membuat akun grup, pelaku juga mengaku sering menyebar ujaran kebencian berbau SARA melalui media sosial. Perbuatannya ini dilakukan secara terkoordinir di bawah koordinator Saracen, Jasriadi.

Guntur menerangkan, dengan tertangkapnya Jasriadi di Jalan Kasah Gang Salempayo, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Bukitraya, Harsono bertindak cepat dengan mengubah pengaturan grup dari bersifat terbuka menjadi tertutup atau private.

"Dengan perubahan ini, grup hanya bisa diakses oleh anggota akun saja," ucap Guntur.

Saksikan video di bawah ini:


Penangkapan dari Pengembangan 

Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyebut Polda Riau hanya membantu personel Bareskrim mengungkap serta menangkap pentolan ‎Saracen di Pekanbaru, Riau.

"Polda Riau tidak melakukan investigasi, itu Mabes Polri, kan ada timnya sendiri," kata pria yang sebentar lagi menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan ini.

Dia menjelaskan, Polda Riau hanya melakukan pengawalan anggota Mabes Polri yang bertugas. Setiap kesulitan yang ditemui dibantu oleh Polda Riau.

"Kalau ada kesulitan kita bantu, sifatnya hanya pengawalan saja, termasuk pengawalan saat penangkapan," ucap Zulkarnain.

‎Ditangkapnya Harsono merupakan pengembangan dari penangkapan Jasriadi. Keduanya ditangkap Bareskrim Mabes Polri karena website yang dimilikinyawww.saracennews.com diduga sering mengunggah ujaran kebencian dan berita hoax yang bermuatan SARA.

Penangkapan Jasriadi merupakan pengembangan dari ditangkapnya MFT pada 21 Juli 2017 di Koja, Jakarta Utara dan SRN pada 5 Agustus 2017 di Cianjur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya