Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju IHSG ini mengikuti arah bursa saham global yang menguat.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (31/8/2017), IHSG naik tipis 1,22 poin atau 0,02 persen ke level 5.973,73. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat tipis 6,39 poin atau 0,11 persen ke level 5.873. Indeks saham LQ45 mengaut 0,05 persen ke level 980,13. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 92 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 40 saham melemah dan 95 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.881,73 dan terendah 5.873,66.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.555 kali dengan volume perdagangan saham 555,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 336,9 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 0,15 persen. Sektor saham aneka industri naik 0,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 0,11 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,10 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham OKAS naik 10,48 persen ke level Rp 274 per saham, saham CNTX melonjak 9,26 persen ke level Rp 590 per saham, dan saham PADI melonjak 3,7 persen ke level Rp 1.400 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham LRNA turun 10,81 persen ke level Rp 132 per saham, saham GOLD merosot 6,9 persen ke level Rp 540 per saham, dan saham AGRS turun 5,38 persen ke level Rp 246 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,56 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,34 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,70 persne, indeks saham Shanghai mendaki 0,09 persen, indeks saham Singapura menguat 0,41 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,17 persen.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG akan didorong dari bursa saham regional dan global.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih rentang konsolidasi usai sentuh rekor tertinggi. IHSG berpotensi menguat jelang rilis data ekonomi pada awal September.
"IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.823-5.945 pada Kamis pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Kamis pekan ini.
Berdasarkan laporan Bank DBS Indonesia, credit default swap Indoensia untuk lima tahun menyentuh level terendah dalam 10 tahun terakhir di angka 101. Hal ini menandakan risiko kredit pemerintah Indonesia turun. Pergerakan ini terjadi usai Bank Indonesia menurunkan suku bunga 7 day reverse repo rate ke level 4,5 persen pada pekan lalu. Hal ini menandakan likuiditas di bank cukup berlimpah di tengah pertumbuhan kredit stagnan.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: