Malaysia Bakar Kapal Nelayan Asing Ilegal, Tiru Menteri Susi?

Cara penenggelaman tidak membuat jera nelayan asing yang terus menerobos masuk peraian negeri jiran.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 31 Agu 2017, 12:01 WIB
Cara penenggelaman tidak membuat jera nelayan asing yang terus menerobos masuk peraian negeri jiran. (Sumber AP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Untuk pertama kalinya, pada Rabu, 30 Agustus 2017, Malaysia membakar kapal nelayan asing yang secara ilegal memasuki wilayah perairannya.

Kapal itu dibakar di perairan lepas pantai negara bagian Kelantan di utara, demikian menurut penjelasan pihak berwenang Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA).

Namun demikian, seperti dikutip dari todayonline.com, Kamis (31/8/2017), MMEA tidak menjelaskan negara asal kapal nelayan tersebut.

Wakil direktur jenderal operasi Mohd Taha Ibrahim mengatakan bahwa pemusnahan kapal nelayan asing biasanya ditenggelamkan agar menjadi terumbu artifisial.

Namun demikian, ucap Taha, cara penenggelaman tidak membuat jera nelayan asing yang terus menerobos masuk peraian Negeri Jiran.

"Penahanan kapal asing menjadi alternatif penyampaian pesan kepada warga lokal dan asing bahwa pemerintah selalu wasapada dan serius dalam mencegah pelanggaran nelayan asing ke dalam negeri," tegasnya.

Ia menambahkan, MMEA telah melakukan operasi sistematis, tapi pemusnahan kapal yang ditangkap perlu menunggu persetujuan legal dari pengadilan dan Departemen Lingkungan Hidup.

Sejauh ini, pemerintah Malaysia telah menenggelamkan 285 kapal nelayan asing ilegal untuk menciptakan beberapa terumbu artifisial. Namun, cara itu rupanya tidak membuat jera para pencuri ikan. 


Leonardo DiCaprio Puji Menteri Susi

Sementara itu, pada April 2017, Indonesia telah menenggelamkan 81 kapal nelayan yang kebanyakan terdiri dari kapal asing yang mencari ikan secara ilegal dalam perairannya.

Sejak Presiden Joko Widodo melancarkan perang melawan penangkapan ikan secara ilegal pada 2014, Indonesia telah menenggelamkan lebih dari 300 kapal asing yang tertangkap.

Kapal nelayan itu kebanyakan berasal dari negara tetangga, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Pada 2014, taksiran kerugian Indonesia akibat pencurian ikan bernilai sekitar Rp 101 triliun per tahun.

Akan tetapi, kebijakan tegas tersebut beberapa kali memicu ketegangan dengan para tetangga Indonesia.

Tahun lalu, kapal-kapal penjaga pantai (coast guard) China ikut campur ketika Indonesia mencoba menangkap kapal nelayan Tiongkok yang sedang mencuri ikan di perairan dekat Laut China Selatan yang dipersengketakan.

Kinerja, prestasi, dan kontribusi Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mendapat pujian melalui sebuah pesan video yang ditayangkan dalam acara World Oceans Day 2017, di markas PBB, New York City, Kamis 8 Juni 2017 lalu.

Pujian juga datang dari Duta Perdamaian PBB dan sekaligus aktor Hollywood ternama Leonardo DiCaprio. Sang aktor mengatakan, "Ini adalah jenis kepemimpinan yang berani dan inovatif yang diperlukan seluruh dunia."

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya