Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan segera menanggapi masalah biaya akomodasi sejumlah atlet di SEA Games 2017. Masalah ini muncul usai peraih SEA Games Eki Febri Ekawati mengeluh di akun media sosialnya.
Baca Juga
Advertisement
Setelah berkarier 10 tahun di nomor tolak peluru, Eki mampu membawa pulang gelar dari SEA Games. Dia mencatatkan tolakan terbaik sejauh 13,59 meter, unggul 6 cm dari atlet Thailand, Areerat Intadis.
Tapi nahas, Eki mengungkapkan di sela-sela euforia juara kalau biaya akomodasi seperti uang makan hingga penginapan tak kunjung diterimanya sejak Januari 2017. Padahal seluruh pertandingan SEA Games sudah berakhir.
"Terkait nasib atlet tolak peluru Eki Febri yang telah mendapat medali emas di SEA Games 2017, kami atas nama Kemenpora menyampaikan apresiasi atas prestasi medali emas yang telah diperolehnya. Namun demikian juga mohon maaf atas kejadian bahwa yang bersangkutan belum menerima dana akomodasi sejak bulan Januari 2017," tutur Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com.
Gatot menuturkan, dirinya sangat terkejut dengan kejadian tersebut, hingga berjanji akan menelusuri pangkal masalahnya dalam internal Kemenpora. Dia juga mengakui dalam beberapa bulan terakhir ini, Kemenpora terbelit persoalan honor, peralatan, akomodasi dan uji coba (try out) untuk atlet binaan Prima.
"Tapi satu per satu sudah mulai terurai sejak Mei 2017 mulai dari honor atlet, kemudian sebagian try out di bulan Juni 2017 dan peralatan di bulan Juli 2017. Yang kami akui agak lambat progresnya adalah untuk akomodasi, karena belum seluruhnya terealisasi," ucap mantan pejabat Kemenkominfo tersebut.
Keterlambatan tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Gatot menerangkan selain anggaran Kemenpora yang baru cair sepenuhnya bulan April 2017, ada pula aturan finansial yang berubah.
Gatot menyambung, "Sehingga kehati-hatian berdampak pada keterlambatan."
Saksikan video menarik berikut ini: